Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Hingga sesi penutupan di New York, Wall Street masih terbenam di zona merah. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,7% menjadi 1.365. Dengan demikian, dalam empat hari terakhir, penurunan indeks S&P 500 sudah mencapai 1,5%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,7% menjadi 12.878,88.
Dalam setiap lima saham yang turun, terdapat tiga saham yang mencatatkan kenaikan. Volume transaksi hari ini melibatkan 7,3 miliar saham atau 8,6% di atas volueme rata-rata tiga bulanan.
Saham-saham berkapitalisasi besar dilanda aksi jual. Beberapa di antaranya yakni: Alcoa Inc, JPMorgan Chase & Co, dan DuPont Co yang turun setidaknya 1,8%. Selain itu, ada pula saham Knight Capital Group Inc yang terjungkal 63% setelah membukukan kerugian trading senilai US$ 440 juta.
Aksi jual yang melanda Wall Street terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi gagal meyakinkan investor terhadap upayanya dalam menggairahkan kembali perekonomian.
"Ini status quo. Saya tidak mengerti mengapa investor berspekulasi pemerintah akan menghasilkan solusi yang ajaib. Saya rasa kemampuan ECB sangat terbatas," jelas Hayes Miller, head of asset allocation Baring Asset Management Inc.
Pasar saham AS merosot mengikuti penurunan global setelah Draghi memberikan sinyal untuk turut membeli obligasi pemerintah dalam jumlah yang cukup. Hanya saja, detil mengenai program ini akan disusun dalam beberapa pekan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News