kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Senin (26/10) sore, rupiah melemah ke Rp 13.648


Senin, 26 Oktober 2015 / 16:18 WIB
Senin (26/10) sore, rupiah melemah ke Rp 13.648


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) kembali menekan rupiah pasca akhir pekan kemarin sempat menguat. Mengacu data Bloomberg, Senin (26/10) di pasar spot rupiah berada di level 13.648 per dollar AS atau melemah 0,20% dari pekan lalu Rp 13.621 per dollar AS.

Sementara, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hari ini melemah 1,1% menjadi 13.643 per dollar AS dari sebelumnya 13.491 per dollar AS.

Research and Analyst Divisi Treasury BNI Trian Fathria menduga, rupiah terimbas keputusan bank sentral China (PBoC) yang memangkas tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman masing-masing 25 basis poin.

Investor akan cenderung menjauhi aset berisiko, termasuk rupiah. Di sisi lain, dollar didukung data yang baik.

Ekspansi manufaktur AS bulan Oktober merupakan yang tertinggi dalam lima bulan terakhir. "Beberapa faktor menguntungkan dollar," kata Trian.

Meski demikian, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada melihat tren rupiah masih bertahan di area positif. "Laju rupiah sedikit tertahan, namun secara tren nilai tukar domestik masih mencoba untuk bertahan di area positif," katanya dikutip dari Antara.

Menurut dia, untuk mendorong kembali nilai tukar rupiah berada di area positif dibutuhkan tambahan sentimen yang lebih positif. Diharapkan sentimen dari rapat bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang sedianya akan dilaksanakan pada pekan ini direspons baik oleh pelaku pasar uang di dalam negeri sehingga tidak memicu pelemahan rupiah lebih dalam.

Ia menambahkan, sentimen kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong perekonomian domestik dari penciptaan lapangan kerja hingga perkiraan Presiden RI Joko Widodo terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2015 sebesar 4,85 %, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 4,67 %, dapat menopang rupiah ke depannya.

"Meski kami belum dapat memastikan tren mata uang rupiah untuk jangka menengah-panjang, namun melihat sentimen yang beredar cukup baik maka potensi nilai tukar rupiah berbalik arah ke area positif cukup terbuka," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×