kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sempat tembus US$ 1.700 per ons troi, harga emas mulai tertahan perang harga minyak


Senin, 09 Maret 2020 / 11:40 WIB
Sempat tembus US$ 1.700 per ons troi, harga emas mulai tertahan perang harga minyak
ILUSTRASI. Harga emas meroket usai kekhawatiran akibat virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas spot sempat naik di atas $ 1.700 per ons troi pada awal pekan ini, untuk pertama kalinya dalam lebih dari tujuh tahun. Namun, rekor harga tersebut mulai terkikis akibat aksi ambil untung.

Senin (9/3) pukul 08.49 WIB, harga emas spot berada di level US$ 1.702,80 per ons troi. Namun setelah cetak rekor, harganya berangsur-angsur turun. Dan pada pukul 11.25 WIB, harga emas spot berada di level 1.668,88 per ons troi.

Kemerosotan harga minyak mentah mengirim guncangan deflasi di pasar dan membatasi kenaikan emas batangan. Ini membuat harga emas mulai terkikis dari level tertingginya.

Baca Juga: Harga emas melaju di atas US$ 1.700 per ons troi, dipicu kekhawatiran virus corona

Sebelumnya, lonjakan harga emas terjadi setelah pasar saham global ambruk karena kekhawatiran meluasnya wabah virus corona yang berdampak negatif pada ekonomi global. Hal tersebut mendorong investor untuk kembali ke aset safe haven alias lindung nilai seperti emas.

"Ini adalah kenaikan besar bagi aset safe haven karena data perdagangan China juga benar-benar buruk, jauh lebih buruk dari yang diharapkan, Italia juga telah mengkarantina seperempat dari populasi mereka (karena virus corona) dan pasar saham turun," kata Jeffrey Halley, seorang analis pasar senior di OANDA. 

Asal tahu saja, ekspor China mengalami kontraksi tajam dalam dua bulan pertama tahun ini sementara impor menurun. Hal tersebut terjadi karena virus corona yang menyebabkan gangguan besar pada operasi bisnis, rantai pasokan global, dan aktivitas ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×