Reporter: Adzira Febriyanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga aset kripto besar, Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Cardano (ADA), tengah menjadi sorotan investor karena harganya terus meroket.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, ketiga aset kripto tersebut bahkan memiliki prospek menarik hingga akhir 2025.
Sutopo menambahkan, Ethereum berpotensi mengalami pertumbuhan signifikan karena perannya sebagai tulang punggung ekosistem DeFi dan NFT.
“Beberapa prediksi optimistis bahkan menyebutkan target harga US$ 4.000 hingga US$ 6.000 pada tahun 2025, didorong oleh adopsi institusional yang meningkat dan potensi persetujuan ETF Ethereum spot di AS,” ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id pada Selasa, (19/8/2025).
Lebih lanjut Sutopo Widodo menegaskan, Solana dikenal unggul dalam hal kecepatan dan efisiensi, harga SOL pada tahun ini cukup bervariasi.
Baca Juga: Prospek Altcoin Melesat pada Era Trump, Tapi Risiko Masih Mengintai
"Ada yang memperkirakan harga bisa mencapai US$ 280 hingga US$ 292, namun tak menutup kemungkinan menyentuh US$ 520, seiring dengan pertumbuhan ekosistem dan permintaan yang kuat,” ujar Sutopo.
Kemudian, Sutopo menyebutkan Cardano juga memiliki fundamental yang solid dengan pendekatan berbasis riset, walau cenderung lebih konservatif, ADA tetap berpotensi naik.
“Prediksi harga ADA berkisar antara US$ 0,93 hingga US$ 1,0 pada akhir tahun 2025, dengan peluang menembus US$ 1,5 apabila sentimen pasar sangat bullish dan adopsi meningkat,” jelas Sutopo.
Menurutnya, perbedaan karakteristik ketiga aset kripto ini membuatnya menarik untuk dikoleksi sesuai profil risiko investor.
“Ethereum menjanjikan pertumbuhan jangka panjang, Solana menawarkan inovasi kecepatan transaksi, sedangkan Cardano hadir dengan kestabilan berbasis riset,” tutup Sutopo.
Selanjutnya: Menkop Budi Tegaskan Pengawasan Pinjaman Kopdes Merah Putih Dijalankan Berlapis
Menarik Dibaca: 3 Tips Diet Jihyo TWICE yang Efektif Turunkan Berat Badan hingga 10 Kg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News