Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hasil kinerja PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) semester I kurang menggembirakan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, selama semester I ini, ENRG tidak mampu meningkatkan kinerja penjualan mereka. Justru selama periode itu, pendapatan ENRG turun 19,09% menjadi Rp 568 miliar.
Anak usaha PT Bakrie and Brother Tbk (BNBR) ini juga menderita rugi bersih sebesar Rp 79 miliar pada paruh pertama 2010. Namun jika dibandingkan semester I tahun 2009 rugi bersih ENRG memang mengalami penurunan yaitu dari sebelumnya Rp 245 miliar.
Imam Agustino, CEO ENRG dalam keterangan pers-nya mengatakan, harga jual minyak per semester I telah naik 53% ke US$ 79,4 per barel. Pada saat yang sama, ENRG juga melanjutkan pengeboran sumur pengembang dan work over yang berbiaya rendah. Alhasil, ENRG berhasil menurunkan beban penjualan sampai 26%. ENRG bisa membukukan EBITDA sebesar Rp 144 miliar, naik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 79 miliar.
Meski begitu, produksi harian minyak dan gas ENRG menurun sebesar 18% dan 30% yang disebabkan berkurangnya aktivitas pengeboran di tahun sebelumnya. "Perusahaan hanya melakukan pemboran pada satu sumur pengembangan tahun lalu. Ini terkait upaya kami dalam melakukan efisiensi biaya seiring dengan rendahnya harga minyak dan posisi kewajiban perusahaan yang masih cukup tinggi pada saat itu," ujar Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News