Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
Menurut Wendy yang pasti kontribusi ekspor ke AS ke penjualan akan 45%-50% lebih dari 10 buyer yang sudah meneken kerjasama dengan WOOD.
Wendy optimistis penjualan di semester II 2019 ini akan lebih tinggi dibanding semester I walaupun sejumlah ekonom dan analis memproyeksikan industri manufaktur akan tertekan sampai 2021.
Salah satu strategi yang dijalankan WOOD selain fokus terhadap banyaknya permintaan furniture dan building component dari Amerika Serikat, WOOD juga terus melakukan ekspansi ke pasar-pasar internasional.
Pada paruh kedua nanti, Wendy optimistis Integra dapat mencapai targetnya. Oleh sebab itu, WOOD telah menyasar peluang dan strategi untuk mencapai pendapatan sesuai target.
Momentum yang dimanfaatkan WOOD di semester II-2019 adalah momen black friday, thanksgiving dan tahun baru. Strategi agar proyeksinya tepat sasaran adalah menambah produksi untuk produk furniture dan bangunan seperti mebel rotan dan kayu lapis.
Produk rotan disiapkan menjadi 30 kontainer per bulan atau 4.950 kubik per tahun. Adapun untuk kayu lapis atau plywood menjadi 100 kontainer per bulan atau 42.000 meter kubik per tahun.
Selain itu WOOD juga menawarkan produk baru yakni millwork, wooden blind, dan metal furniture. Millwork merupakan salah satu produk unggulan yang akan diekspor ke AS.
Produk millwork ini akan menjadi salah satu kontributor pertumbuhan pendapatan utama WOOD sebesar 12% dari target di atas 20%. Disusul dengan produk blind wood yang akan berkontribusi 5%, kemudian mebel logam berkontribusi 3%.
Lalu mebel kayu rotan sebesar 4% dan kayu lapis kontribusi sebanyak 8% dari total pendapatan 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News