kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor energi & perbankan bikin Wall Street loyo


Kamis, 03 Mei 2012 / 05:40 WIB
Sektor energi & perbankan bikin Wall Street loyo
ILUSTRASI. Konsumen memamfaatkan aplikasi salah satu multifinance untuk mencari informasi produk pembiayaan, Minggu (22/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/11/2020


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa AS ditutup melemah. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3% menjadi 1,402,31. Bahkan, sebelumnya, indeks S&P 500 sempat melorot 0,9%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1% menjadi 13.268,57.

Indeks acuan lainnya, yakni Nasdaq, naik 0,3% menjadi 3.059,85. Volume transaksi pada hari ini melibatkan 6,6 miliar saham.

Secara sektoral, sektor enegi dan perbankan mencatatkan penurunan terbesar di antara sepuluh sektor lainnya dalam indeks S&P 500. Sedangkan sektor yang mencatatkan kenaikan adalah sektor pengembang properti. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS di antaranya: Chesapeake Enetgy Corp yang anjlok 15% dan Bank of America Corp turun 1,8%.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan indeks tertekan. Di antaranya, data penambahan lapangan kerja yang lebih sedikit ketimbang prediksi analis serta tingkat pengangguran di kawasan Eropa yang melonjak ke posisi tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

"Pasar tenaga kerja saat ini melemah. Pada saat kita berpikir kondisi sudah jauh lebih baik, namun data menunjukkan kondisi yang sebaliknya," jelas Keith Wirtz, chief investment officer Fifth Third Asset Management di Cincinnati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×