kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah sentimen ini akan mempengaruhi gerak IHSG besok


Kamis, 04 Oktober 2018 / 20:31 WIB
Sejumlah sentimen ini akan mempengaruhi gerak IHSG besok
ILUSTRASI. Pembukaan perdagangan BEI, Kamis (4/10).


Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus dalam. Aksi jual investor asing diprediksi akan berlanjut lantaran masih banyak sentimen negatif, baik dari global ataupun dalam negeri.

Pada penutupan perdagangan Kamis (4/10) indeks anjlok 1,89% ke level 5.756,62. Investor asing pun kembali mencatatkan penjualan asing alias net sell Rp 1,16 triliun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, IHSG tersungkur setelah adanya perjanjian NAFTA. Selain itu, curret account deficit (CAD) yang bengkak di akhir tahun juga menjadi sentimen negati. "Hal tersebut memancing arus dana asing lari ke Amerika Serikat dan membuat rupiah melemah," imbuh William.

Bertoni Rio, analis Anugerah Sekuritas Indonesia mengungkapkan, aksi jual investor asing yang hingga penutupan mencapai Rp 1,16 triliun lantaran ada kecemasan atas depresiasi rupiah di level Rp 15.147 per dollar AS.

Melonjaknya harga minyak mentah di level US$ 76,19 per barel juga membayangi gerak IHSG. "Untuk domestik sendiri bencana alam yang baru terjadi memicu peningkatan permintaan BBM, sehingga berpotensi membengkaknya subsidi," ujar Bertoni.

Selain itu pelaku pasar juga cemas akan cadangan devisa Indonesia di bulan September turun seiring pelemahan rupiah akibat kenaikan dollar AS.

Prediksi Bertoni, IHSG Jumat (5/10) kembali turun di rentang level 5.700 sampai 5.800. Didorong oleh pelaku pasar yang tengah menanti rilis cadangan devisa Indonesia yang diprediksi turun dari sebelumnya sebesar US$ 117,90 miliar.

Di sisi lain dollar AS berpotensi terapresiasi sehingga rupiah akan terpukul lagi di level Rp 15.100 sampai Rp 15.200 per dollar AS. Di sisi lain, gejolak ekonomi Uni Eropa, terutama krisis Italia bisa memicu pelemahan mata uang Euro terhadap dollar AS dan profit taking investor asing kembali melanjutkan net sell.

Senada, William juga memprediksikan kalau indeks Jumat (5/10) akan bergerak di level support 5.700 dan resistance 5.770. Menurutnya jika rupiah masih tertekan akan berimbas ke IHSG pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×