kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sejumlah Perusahaan Besar Mau IPO, Begini Kata BEI


Senin, 13 Maret 2023 / 16:11 WIB
Sejumlah Perusahaan Besar Mau IPO, Begini Kata BEI
ILUSTRASI. Hingga 10 Maret 2023, sebanyak 27 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 12,5 triliun.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan antre untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga 10 Maret 2023, sebanyak 27 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 12,5 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dalam pipeline masih terdapat 29 perusahaan calon emiten antre atau masuk dalam pipeline pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO). BEI belum membeberkan namanya, tetapi yang berhubungan dengan pertambangan nikel, kendaraan listrik, sudah ada di pipeline.

"Saya enggak boleh ngomongin nama. Tapi, yang berhubungan dengan mining nikel, electric vehicle, sudah ada di pipeline," kata Nyoman di Gedung BEI, Jumat (10/3).

Menurut dia, BEI telah dalam tahap melakukan site visit terhadap perusahaan tersebut dan telah meminta penjelasan lebih lanjut kepada perusahaan. "Kami menunggu, ada beberapa persetujuan dari ESDM juga kami mintakan," sambung dia.

Baca Juga: Palm Co, Anak PTPN Berniat IPO Dengan Target Dana Rp 8 Triliun di Kuartal IV 2023

Yang jelas, berdasarkan klasifikasinya, sebanyak 14 perusahaan merupakan aset besar yang nilainya di atas Rp 250 miliar. Sisanya, dua perusahaan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar dan sebanyak 13 perusahaan merupakan aset skala menengah atau di bawah Rp 250 miliar.

Sebelumnya, Harita Nickel dikabarkan tengah menggelar roadshow untuk IPO dengan target dana hingga US$ 600 juta atau setara Rp 9,26 triliun. Rencana penawaran umum perdana saham itu bertujuan untuk kebutuhan pendanaan proyek smelter high pressure acid leaching (HPAL) kedua Harita Nickel di Kawasan Industri Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

BEI juga tidak menyebutkan perkiraan nilai emisi 29 calon perusahaan tercatat tersebut. Nyoman mengatakan dari 29 calon perusahaan tercatat dalam pipeline, sebanyak enam perusahaan berasal dari sektor barang konsumen non primer atau menjadi sektor dengan jumlah calon perusahaan tercatat terbanyak kali ini.

Lalu, sektor industri dasar, teknologi, transportasi dan logistik masing-masing lima perusahaan. Sementara itu, dua perusahaan dari sektor barang konsumsi primer, properti, dan keuangan, serta 1 perusahaan sektor jasa kesehatan, dan infrastruktur.

Baca Juga: High Risk-High Return, Simak Jurus Menjaring Cuan dari Waran Terstruktur!

Ditemui terpisah, Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan menyebutkan bahwa permintaan IPO tetap tinggi di tahun ini. BRI Danareksa Sekuritas telah mengantongi tujuh sampai delapan perusahaan dengan sektor yang beragam.

"Kalau di kami ada banyak dari minyak dan gas, banking juga masih ada, lalu startup juga," kata Kevon.

Nilai emisinya pun juga beragam, dengan tertinggi di atas Rp 1 triliun. Sementara yang paling rendah sekitar Rp 300 miliar. "Kami sedang dorong valuasinya supaya setidaknya bisa mencapai Rp 500 miliar," imbuh Kevin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×