Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi badan usaha milik negara (BUMN) yang berniat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN Group selaku induk Holding BUMN Perkebunan akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk salah satu subholding.
Subholding yang akan diajukan untuk IPO adalah Palm Co, subholding di bidang sawit. Sekretaris Perusahaan PTPN III Bambang Agustian mengatakan, saat ini rencana pelaksanaan IPO masih dalam proses pembentukan Palm Co. PTPN menargetkan IPO akan terlaksana pada kuartal keempat 2023.
PTPN memperkirakan raihan dana dari IPO sebesar Rp 6 triliun sampai Rp 8 triliun. “Dana hasil IPO tersebut rencananya akan dipakai untuk pengembangan bisnis Palm Co, terutama peningkatan jumlah lahan dan kemampuan produksi,” kata Bambang kepada Kontan.co.id, Minggu (12/3).
Detailnya, Palm Co akan menggunakan 50% dana IPO untuk penurunan utang PTPN untuk mencapai sustainability utang dalam jangka panjang melalui percepatan pelunasan utang Master Amendment Agreement (MAA).
Baca Juga: PTPN III: Indonesia Harus Jadi Barometer Sawit Dunia
Sementara 50% lagi akan digunakan sebagai belanja modal untuk mendukung lebih lanjut inisiatif peningkatan EBITDA, environmental, social, and corporate governance (ESG), dan inisiatif-inisiatif enablers lainnya. Kemudian, dana IPO juga akan digunakan untuk percepatan konversi dan replanting di kebun milik PTPN sendiri, peningkatan perkebunan digital, peningkatan kapasitas pabrik CPO serta pengembangan pabrik baru minyak goreng/olein.
Saat ini, PTPN memiliki lahan perkebunan sawit sekitar 568.000 hektare (Ha). PTPN pun menargetkan target produksi CPO tahun ini bisa mencapai 3,08 juta ton sesuai RKAP 2023.
Sementara sebagai pembanding, PTPN mencatatkan total produksi CPO di tahun 2022 sekitar 2,72 ton atau 1,20% lebih tinggi dari realisasi di tahun 2021 sekitar 2,68 juta ton. Untuk produksi lainnya seperti tandan buah segar mencapai 12,76 juta ton di tahun 2022 atau 2,33% di atas realisasi periode yang sama tahun 2021 sebesar 12,47 juta ton.
Baca Juga: Gandeng Tiga Perusahaan Jepang dan PTPN, PGN Garap Proyek Biomethane
Dengan rencana IPO yang akan dilaksanakan dan target yang sudah ditetapkan, PTPN proyeksikan Palm Co bisa mencapai target penjualan CPO mencapai Rp 41 triliun di tahun 2023. PTPN optimistis bisa mencapai target lantaran minyak sawit telah menjadi salah satu minyak nabati yang paling penting dan telah menyediakan lebih dari 30% dari pasokan minyak nabati dunia.
“Permintaan minyak sawit untuk pangan dunia dan untuk biofuel terus meningkat setiap tahun. Sehingga sawit memiliki prospek yang masih baik,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News