kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mau IPO, Grahaprima Suksesmandiri Berjanji Bakal Tebar Dividen


Jumat, 10 Maret 2023 / 16:19 WIB
Mau IPO, Grahaprima Suksesmandiri Berjanji Bakal Tebar Dividen
ILUSTRASI. Armada angkutan logistik?PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) atau GrahaTrans.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang angkutan bermotor untuk barang umum, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GrahaTrans) mempertahankan tren pertumbuhan kinerja keuangannya. Ini terlihat dari kontinuasi peningkatan laba bersih maupun pendapatan bersih dalam tiga tahun terakhir.

Hingga 30 November 2022, calon emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membukukan lonjakan laba bersih mencapai 42,11% menjadi Rp 13,6 miliar. Periode yang sama tahun 2021, laba bersih GrahaTrans senilai Rp 9,57 miliar.

"Peningkatan laba bersih tersebut terkatrol oleh pendapatan GTRA yang tumbuh 40,72% dibanding per 30 November 2021 senilai Rp 138,8 miliar," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/3).

Seiring dengan kenaikan pendapatan, jumlah beban langsung perseroan tercatat naik menjadi Rp 107,75 miliar dari sebelumnya Rp75,27 miliar. Namun, laba kotor GrahaTrans tetap tumbuh 37,84% menjadi Rp 85,57 miliar.

Laba sebelum pajak penghasilan emiten yang bakal menggunakan kode emiten GTRA ini hingga akhir November 2022 tercatat senilai Rp 20,59 miliar, melesat 63,93%.

Baca Juga: Valuasi Harga Saham IPO Grahaprima Suksesmandiri (GTRA) Atraktif, Saingan dengan CUAN

"Lonjakan laba sebelum pajak penghasilan itu terutama ditopang oleh kemampuan perseroan dalam menekan beban keuangan per 30 November 2022 sebesar 3,03% menjadi Rp 29,77 miliar," terangnya.

Kinerja positif GTRA selama sebelas bulan di 2022 tersebut, kata Ronny, sekaligus mencerminkan konsistensi perseroan dalam menjaga tren pertumbuhan kinerja keuangan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, GTRA mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15,75% menjadi Rp 7,79 miliar dari Rp 6,73 miliar di tahun 2020.

Diikuti pertumbuhan pendapatan bersih GTRA di 2021 sebesar 16,49% menjadi Rp 147,19 miliar dari posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp 126,35 miliar.

Berdasarkan prospektus, perseroan telah menetapkan kebijakan pembagian dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih. Pembagian dividen akan dimulai sejak tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024 dan seterusnya.

Pada pelaksanaan IPO GTRA, calon emiten yang akan melantai di BEI pada 30 Maret 2023 ini melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 378.875.000 lembar atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Adapun nilai nominalnya sebesar Rp 100 per saham.

GTRA mematok harga penawaran awal (bookbuilding) berkisar Rp 100 - Rp 150 per saham. Maka melalui aksi korporasi ini GTRA bisa menghimpun dana segar sekitar Rp 37,89 miliar hingga Rp 56,83 miliar. GTRA menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Dana yang diperoleh, rencananya sebesar 64,8% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian 38 unit truk, sedangkan sisanya untuk modal kerja yang terkait penambahan unit kendaraan di 2023. Itu, termasuk tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan hingga membeli GPS.

Baca Juga: Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS) Resmi Melantai di BEI, Siap untuk Ekspansi

Ronny menyampaikan, bagi perusahaan yang bergerak di sektor transportasi dan logistik, jumlah dan kondisi armada menjadi faktor penentu yang akan mempengaruhi operasi GTRA. "Jumlah armada truk yang meningkat akan berbanding lurus dengan kenaikan penjualan maupun beban langsung," ucapnya.

Dengan begitu, ia bilang bahwa jumlah kas GTRA akan berbalik positif. Pada akhir Agustus 2022, jumlah kas Grahaprima tercatat negatif Rp 33,13 miliar.

Akhir Agustus 2022, GTRA mencatatkan arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp 16,55 miliar, melonjak 2.408,18%. Hal itu ditopang peningkatan penerimaan dari pelanggan, sejalan dengan lonjakan pendapatan di 2022.

Arus kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp 45,69 miliar atau meningkat 13.142,32%. Utamanya dipengaruhi oleh penambahan aset tetap berupa kendaraan. Selain itu, untuk pembayaran uang muka pembelian tanah yang akan dibangun pool dan bengkel terpusat dalam upaya menunjang operasional GTRA maupun peningkatan utilisasi kendaraan.

Sementara arus kas dari aktivitas pendanaan tercatat Rp 21,49 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,22 miliar. Capaian ini di karena kan adanya penerimaan tambahan setoran modal dari pemegang saham yang sebagian dialokasikan untuk pembayaran pinjaman dan utang pembiayaan konsumen.

"Prospek positif di industri ini yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ekspansi sektor manufaktur diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis GTRA dalam upaya memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor dan impor di Indonesia, terutama sektor-sektor yang digeluti oleh para pelanggan kami," imbuh Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×