Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
ADMR juga berhasil menggenjot kinerja topline, dimana ADMR membukukan pendapatan usaha senilai US$ 182,14 juta, naik 188,75% dari Raihan laba bersih di kuartal pertama 2021 sebesar US$ 63,08 juta.
Emiten tambang batubara milik taipan Low Tuck Kwong, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) juga mencetak kenaikan kinerja. BYAN membukukan pendapatan senilai US$ 783,83 juta, naik 56,44% dari pendapatan di kuartal pertama 2021.
Bersamaan, laba bersih BYAN melejit 122,20% menjadi US$ 368,56 juta, dari sebelumnya hanya US$ 165,86 juta di kuartal pertama 2021.
Tak mau ketinggalan, emiten tambang batubara milik MNC Grup, yakni PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) juga mencatatkan laba bersih sebesar US$9,4 juta pada kuartal pertama 2022.
Pada kuartal pertama 2022, IATA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 40,4 juta, naik 2.543% dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,5 juta.
Peningkatan kinerja tersebut merupakan hasil dari langkah strategis IATA mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan pemilik 9 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News