kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Sejumlah Emiten Kesulitan Bayar Utang, Ini yang Perlu Dilakukan Investor


Senin, 13 Februari 2023 / 07:18 WIB
Sejumlah Emiten Kesulitan Bayar Utang, Ini yang Perlu Dilakukan Investor
ILUSTRASI. Ada beberapa emiten yang terlihat sedang kesulitan melakukan pembayaran utang atau refinancing


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten kesulitan membayar utangnya. Contohnya, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang telah menghadapi risiko likuiditas dan risiko pembiayaan kembali alias refinancing.

Adapun emiten tambang emas ini memiliki lima obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini. Jumlah nilai pokok surat utang yang harus dibayarkan itu melebihi kas dan setara kas yang dimiliki PSAB.

Pada 27 Januari 2023, PSAB menggelar RUPO dan beberapa obligasi sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang obligasi untuk mengganti jadwal pelunasan. Kecuali Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 karena RUPO tidak mencapai kuorum kehadiran.

Selain itu, ada PT Waskita Karya (WSKT) yang harus melunasi obligasi jatuh tempo pada 23 Februari 2023 senilai Rp 2,28 triliun. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kesiapan dana WSKT untuk melunasi obligasi tersebut.

Baca Juga: Di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Kupon Obligasi Korporasi Diramal Bakal Makin Menarik

Malah WSKT akan menggelar RUPO untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri B dengan agenda perubahan perjanjian perwaliamanatan. Selain itu, WSKT akan menggelar RUPO untuk tiga obligasi lain yang pembayaran bunganya akan jatuh tempo di bulan ini dan Maret mendatang.

Chief Executive Officer Edvisor.id, Praska Putrantyo mencermati kesulitan pembayaran ini disebabkan oleh kondisi sektoral perusahaan yang tidak kondusif. Akibatnya kinerja emiten terkena dampak.

"Sebagai konsekuensi emiten yang strateginya mengandalkan leverage untuk mempercepat bisnis menjadi bumerang dan terkendala," jelasnya saat dihubungi Kontan, Minggu (12/2).

Praska menyarankan bagi investor yang lebih konservatif untuk lebih berhati-hati dan mencermati kinerja keuangan emiten ke depannya. Setidaknya sampai utang-utangnya selesai.

"Namun untuk investor yang berspekulasi bisa memanfaatkan peluang jika terjadi teknikal rebound untuk jangka pendek. Kalau fundamental relatif rawan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×