kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah Emiten Kesulitan Bayar Utang, Ini yang Perlu Dilakukan Investor


Senin, 13 Februari 2023 / 07:18 WIB
Sejumlah Emiten Kesulitan Bayar Utang, Ini yang Perlu Dilakukan Investor
ILUSTRASI. Ada beberapa emiten yang terlihat sedang kesulitan melakukan pembayaran utang atau refinancing


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten kesulitan membayar utangnya. Contohnya, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang telah menghadapi risiko likuiditas dan risiko pembiayaan kembali alias refinancing.

Adapun emiten tambang emas ini memiliki lima obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini. Jumlah nilai pokok surat utang yang harus dibayarkan itu melebihi kas dan setara kas yang dimiliki PSAB.

Pada 27 Januari 2023, PSAB menggelar RUPO dan beberapa obligasi sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang obligasi untuk mengganti jadwal pelunasan. Kecuali Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 karena RUPO tidak mencapai kuorum kehadiran.

Selain itu, ada PT Waskita Karya (WSKT) yang harus melunasi obligasi jatuh tempo pada 23 Februari 2023 senilai Rp 2,28 triliun. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kesiapan dana WSKT untuk melunasi obligasi tersebut.

Baca Juga: Di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Kupon Obligasi Korporasi Diramal Bakal Makin Menarik

Malah WSKT akan menggelar RUPO untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri B dengan agenda perubahan perjanjian perwaliamanatan. Selain itu, WSKT akan menggelar RUPO untuk tiga obligasi lain yang pembayaran bunganya akan jatuh tempo di bulan ini dan Maret mendatang.

Chief Executive Officer Edvisor.id, Praska Putrantyo mencermati kesulitan pembayaran ini disebabkan oleh kondisi sektoral perusahaan yang tidak kondusif. Akibatnya kinerja emiten terkena dampak.

"Sebagai konsekuensi emiten yang strateginya mengandalkan leverage untuk mempercepat bisnis menjadi bumerang dan terkendala," jelasnya saat dihubungi Kontan, Minggu (12/2).

Praska menyarankan bagi investor yang lebih konservatif untuk lebih berhati-hati dan mencermati kinerja keuangan emiten ke depannya. Setidaknya sampai utang-utangnya selesai.

"Namun untuk investor yang berspekulasi bisa memanfaatkan peluang jika terjadi teknikal rebound untuk jangka pendek. Kalau fundamental relatif rawan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×