Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI, anggota indeks Kompas100 ini) sepertinya akan melanjutkan kinerja yang ciamik pada tahun ini. Emiten ritel ini ke depan akan disokong oleh indeks penjualan rill yang kian membaik dan nilai tukan rupiah yang diprediksi positif.
Analis BNI Sekuritas, William Siregar berkata menilai pencapaian itu menunjukkan prospek daya beli masyarakat masih terjaga. Ia menambahkan selama indeks tersebut berada di atas level 100 poin maka kinerja MAPI bisa kinclong.
Apa lagi didukung dengan nilai tukar valuta asing (valas) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang pada awal tahun ini membaik. Bila dilihat dalam jangka waktu year to date (ytd) mata uang Garuda tumbuh 1,68% pada hari ini mencapai Rp 14.153 per dollar AS.
Menurut William kurs rupiah terhadap dollar AS yang baik membantu biaya impor produk MAPI sehingga dapat menstimulus margin yang diramal bisa tumbuh 5,7%. Sementara laba bersih bisa naik 39% menjadi Rp 1,02 triliun, sedangkan pendapatan naik 18% atau menjadi Rp 22,32 triliun sampai dengan akhir tahun ini.
Sementara, Analis Maybank Sekuritas, Janni Asman mengharapkan margin MAPI mencapai 7,5% selama 2019-2020, disokong oleh ekspansinya untuk lini bisnis department store yakni Sogo. Kabarnya, MAPI bermaksud untuk menambah satu department store tahun ini di Sumatra Utara.
Kata William fokus MAPI di tahun ini akan mengembangkan penjualan sektor olahraga bakal dengan membuka toko lebih banyak di tahun ini. Tak ketinggalan segmen food and beverages (F&B) turut berkontribusi, terutama anak emasnya yakni Starbucks.
“Kontribusi dari sini banyak sekali tren dari masyarakat yang doyan minum kopi meningkat,” tutur William, Rabu (10/4).
Janni memprediksi segmen F&B diperkirakan akan tumbuh 18% dari sisi penjualan, yang mana sebagian besar berpusat di Starbucks. Gerai kopi itu berpotensi menambah 50-60 toko per tahun selama 2019-2020, terutama di luar pusat perbelanjaan dan kota-kota besar yang sudah berkontribusi baik seperti di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Semarang.
“Kami percaya outlet non-pusat perbelanjaan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi karena kontribusi yang lebih besar dari take-out dan pengiriman,” kata Janni dalam risetnya 5 April 2019.
Memasuki kuartal-II MAPI diprediksi masih bisa tumbuh. Sebab akan memasuki momentum Ramadan dan Idul Fitri. Salah satu jurusnya adalah dengan menerapkan potongan harga dalam segmen ritel.
Kata, William kuartal-II sejatinya bukan menjadi periode katalis kinerja MAPI karena segmentasi pasarnya berada di kalangan menengah ke atas yang mana mayoritas tidak memanfaatkan euphoria itu. Barulah nanti pada akhir tahun atau kuartal-IV yakni momentum libur, natal, akhir tahun, dan tahun baru diprediksi menyokong kinerjanya.
Asal tahu saja, MAPI mencatatkan kinerja yang cemerlang sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, MAPI mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 16,04% dari Rp 16,3 triliun menjadi Rp 18,92 triliun.
Kontributor terbesar pendapatan MAPI pada tahun lalu masih berasal dari penjualan eceran dan grosir yang tercatat Rp 17,29 triliun. Angka ini naik 17,1% ketimbang tahun sebelumnya Rp 14,76 triliun.
Disusul kemudian oleh komisi penjualan konsinyasi bersih sebesar Rp 1,55 triliun, pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan Rp 76,54 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 4,01 miliar.
Penjualan ritel yang meliputi penjualan pakaian dan aksesoris, penjualan peralatan olahraga dan aksesoris, serta penjualan mainan anak dan aksesoris menyumbang porsi terbesar pendapatan MAPI, yakni Rp 13,76 triliun atau 72,73% dari total pendapatan.
Pendapatan department store yang sebesar Rp 2,66 triliun mengontribusi 14,06%, disusul pendapatan kafe dan restoran 13,68% atau sebesar Rp 2,59 triliun, dan pendapatan lain-lain Rp 219,92 miliar.
Beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat sebesar Rp 9,87 triliun, laba kotor sebesar Rp 9,05 triliun dan laba sebelum pajak Rp 1,17 triliun.
Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 735,83 miliar atau naik 119,88% dari sebelumnya Rp 334,65 miliar.
Untuk itu William merekomandasikan buy untuk saham MAPI dengan target harga Rp 1.300 sampai dengan akhir tahun. Sementara Janni Asman menyarankan buy dengan target harga Rp 990. Kemudian Analis Mandiri Sekuritas, Laura Taslim merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News