Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan telekomunikasi telah menaikkan tarif di tahun ini. Hal ini menandakan bahwa perang tarif sudah berakhir.
Telkomsel misalnya telah menaikkan beberapa harga produk entry-level. Hal sama juga dilakukan oleh PT Indosat Ooredoo Hutchinson di awal tahun ini. Terbaru IOH juga merampingkan beberapa produknya.
Hal sama juga dilakukan oleh Smartfren yang memangkas beberapa paket di pasaran. Kenaikan tarif juga dilakukan oleh PT XL Axiata Tbk. XL mengerek tarif di seluruh segmen produk sebesar 0,4%-6,4% secara bulanan.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Memperkuat Portofolio Layanan Digital InfraCo, Berikut Strateginya
"Kami berharap industri telekomunikasi dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan data," kata Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja dalam riset.
Dalam riset 17 Mei 2023 dijelaskan dalam 3 bulan terakhir Telkomsel telah menaikkan harga pada produk-produk tertentu, terutama pada paket entry-level. Telkomsel menaikkan 'InternetMax' tertentu dan Paket ‘InternetMax Lite’ sebesar 50,0-67,8% secara month on month (MoM). Ini berarti kenaikan harga efektif sebesar 39,8-50,0% MoM.
Sementara, XL Axiata juga mengalami kenaikan harga di seluruh segmen produk yaitu Xtra Combo, Xtra Combo Plus, dan Xtra Combo Mini. "XL Axiata utamanya menaikkan tarif pada paket Xtra Combo Regular, Xtra Combo VIP, Xtra Combo Plus Regular, Xtra Combo Plus VIP dan Xtra Combo Mini sebesar 0,4%-6,4% MoM," jelas Henry dalam riset. Di sisi lain XL Axiata menurunkan paket Obor Axis’.
Indosat Ooredoo memilih melakukan penyederhanaan rangkaian produk dengan menghilangkan beberapa paket. Indosat menambahkan lebih banyak pilihan di Happy Tri, Paket Kompak Tri, dan Paket Internet Merdeka harian. Paket baru ini menawarkan tarif data Rp 1,2/MB-Rp 2,2/MB.
Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Dugaan Korupsi BTS, Harta Kekayaan Rp 191 Miliar
Tapi pada paket Indosat disederhanakan rangkaian produknya di bawah paket 'Freedom Internet' dan 'Freedom Combo'. IOH mengurangi jumlah produknya dari 16 menjadi 10. Paket ini menawarkan hasil data Rp 2,4/MB-Rp 6,7/MB.
Sementara, Smartfren memperkenalkan paket baru yang disebut Kuota, yang menawarkan hasil data Rp 1,1 per MB - Rp 1,8/MB (termasuk kuota lokal). Smartfren menyederhanakan jajaran produknya dengan menghapus beberapa paket seperti Smartplan, Gokil Combo, Quota, dan EVO. Untuk diketahui, paket tersebut menawarkan hasil data Rp 0,5/MB - Rp 50,0/MB.
Sementara pada industri broadband, juga memiliki beberapa produk dan dinamika harga. IndiHome Telkom mengubah jajaran produk 2P dan 3P. Misalnya, IndiHome menurunkan harga entry-level 3P dari Rp 385.000 per bulan menjadi Rp 360.000 per bulan. Sementara itu, harga entry-level 2P naik dari Rp 275.000 per bulan menjadi menjadi 258.000 per bulan.
First Media memperkenalkan promosi untuk pelanggan baru, menawarkan diskon harga 7,7%-19,1%. Sementara itu, CBN mengalami penurunan harga efektif sebesar 38%-40%. Terakhir, operator broadband tetap lainnya mempertahankan harga produk mereka tidak berubah.
Dinamika harga produk dalam beberapa bulan terakhir menurut Henry, menegaskan kembali komitmen kuat dari seluruh operator telekomunikasi untuk mempertahankan perilaku pasar yang sehat. Kenaikan tarif Telkomsel di beberapa produk entry-level selaras dengan Indosat
yang berinisiatif awal tahun ini.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Konsisten Cetak Kenaikan Kinerja
Sementara itu, kenaikan harga XL Axiata di seluruh segmen produk seharusnya memberi ruang bagi Telkomsel dan IOH untuk mengikuti dan mempertahankan harga premium mereka. "Kami juga berpikir Smartfren sekarang sudah mulai mengikuti tren positif di industri yaitu perampingan produk melalui penawaran produk yang sederhana, transparan bahkan ikut menaikkan tarif," ujar Henry.
Inisiatif ini harus mengurangi tekanan harga di tingkat dasar. Secara keseluruhan, kami mengharapkan pendapatan data industri telekomunikasi terus tumbuh solid.
Untuk itu, Henry memasang rekomendasi overweight pada saham sektor telekomunikasi. Dia juga menyarankan beli pada saham EXCL, TLKM dan ISAT. Untuk saham EXCL ditargetkan di Rp 2.500 per saham. TLKM ditargetkan di Rp 5.500 dan ISAT dtargetkan di Rp 9.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News