kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Segmen pertambangan dan kontraktor United Tractors (UNTR) tumbuh positif


Minggu, 01 Agustus 2021 / 16:23 WIB
Segmen pertambangan dan kontraktor United Tractors (UNTR) tumbuh positif
ILUSTRASI. Pekerja menggunakan alat berat saat pembangunan Makassar New Port di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/5). Segmen pertambangan dan kontraktor United Tractors (UNTR) tumbuh positif.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang paruh pertama 2021. UNTR membukukan pendapatan bersih konsolidasian sebesar  Rp 37,3 triliun, naik sebesar 12% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 33,19 triliun.

Hampir seluruh segmen usaha United Tractors membukukan pertumbuhan pendapatan kecuali segmen konstruksi oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACST).

Melansir laporan perkembangan usaha, Jumat (29/7), sampai dengan Juni 2021, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 1.361 unit atau naik 60% dari periode akhir Juni 2020 sebanyak 853 unit. 

Adapun target penjualan alat berat Komatsu tahun ini diperkirakan sekitar 2.600 unit, meningkat  dibandingkan angka penjualan tahun 2020 sebanyak 1.564 unit. Ini berarti, penjualan alat berat United Tractors sepanjang enam bulan pertama 2021 sudah mencapai 52,3% dari target.

Baca Juga: Kinerja operasional United Tractors (UNTR) tumbuh positif pada semester I 2021

Penjualan alat berat di periode Juni 2021 mencapai 285 unit, melonjak 70,6%% dari realisasi penjualan di  bulan Mei 2021 yang hanya 118 unit.

Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis, mengatakan, melonjaknya penjualan di Juni 2021 karena adanya efek pengalihan (carry over) dari bulan Mei, dimana bulan lalu terdapat libur perayaan Lebaran sehingga penjualan menurun.

“Penjualan pada semester pertama didorong oleh penguatan harga komoditas khususnya di pertambangan,” terang Sara kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Secara keseluruhan pendapatan UNTR di bidang mesin konstruksi naik sebesar 29% menjadi Rp 9,4 triliun dari Rp 7,3 triliun pada tahun 2020.

Baca Juga: Kinerja BNI diramal bakal sesuai ekspektasi, simak rekomendasi saham BBNI

Segmen kontraktor penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 15,4 triliun atau naik 3% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Dari sisi operasional, Pama mencatatkan volume produksi batubara sebesar 57,6 juta ton hingga Juni 2021, naik tipis dari realisasi produksi di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 56 juta ton.

Meski demikian, produksi pengupasan lapisan penutup atau overburden (OB) removal United Tractors sepanjang  paruh pertama masih terkoreksi. Pama mencatatkan volume OB sebesar 409,1 juta bank cubic meter (bcm), menurun 2,99% dari realisasi produksi OB di periode yang sama tahun lalu yakni 421 juta bcm.

Di bidang pertambangan batubara yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR  mengempit pendapatan Rp 7,5 triliun atau naik 23% secara tahunan. Kenaikan pendapatan ini seiring dengan peningkatan penjualan dan meningkatnya rata-rata harga jual batubara.

Total penjualan batubara TTA sepanjang enam bulan 2021 mencapai 6,3 juta atau naik 12% dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 5,6 juta ton.

Baca Juga: Maybank Kim Eng Sekuritas rekomendasikan beli saham BBNI, simak ulasannya

Di sisi lain, volume penjualan emas lewat Tambang Emas Martabe mengalami penurunan. Tercatat, penjualan emas sepanjang enam bulan  sebesar 175.700 gold equivalent ounces (GEOs),  menurun 5,3% secara yoy dari penjualan di periode tahun sebelumnya sebesar 185.600 GEOs.

Sara menyebut,  volume penjualan di enam bulan 2020 lebih tinggi karena saat itu dampak pandemi baru terasa sejak Maret/ April. Hal ini membuat penjualan di periode itu nampak lebih tinggi dibandingkan semester pertama 2021.

Namun demikian, meningkatnya rata-rata harga jual terealisasi untuk emas membuat pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas sampai dengan bulan Juni 2021 meningkat sebesar 7%, mencapai Rp4,3 triliun.

Di segmen konstruksi, ACST membukukan pendapatan bersih Rp 636 miliar atau turun 15% secara tahunan. ACST membukukan rugi bersih sebesar Rp153 miliar, turun dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu  yang mencapai Rp 252 miliar. Kerugian ini disebabkan karena situasi Covid-19 yang berdampak pada proyek yang sedang berjalan dan mengurangi peluang proyek. 

Selanjutnya: Berikut rekomendasi untuk saham United Tractors (UNTR) dari Panin Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×