Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berencana untuk menutup layanan penjualan produk fisiknya. Kendati begitu, markeplace Bukalapak.com masih tetap ada tetapi fokus pada layanan digital.
Untuk menggeber ekspansi di layanan digital, BUKA memiliki pendanaan yang masih mumpuni. Mulai dari kas dan setara kas hingga sisa dana dari penawaran umum perdana saham.
Head of Media & Communications Bukalapak Dimas Bayu menyampaikan, sebenarnya kondisi keuangan Bukalapak masih kuat dengan posisi kas dan setara kas yang solid.
Berdasarkan laporan keuangan Kuartal III-2024, BUKA membukukan kas, setara kas dan investasi likuid sebesar Rp 19 triliun. Dimas bilang, dana itu bakal digunakan untuk pengembengan bisnis Bukalapak.
Baca Juga: Ini Alasan Bukalapak (BUKA) Tutup Bisnis Penjualan Produk Fisik
"Akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan Bukalapak dan entitas anak perusahaan sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham," katanya, Kamis (9/1).
Tak hanya itu, BUKA juga masih menyisakan dana hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 9,82 triliun sampai dengan 30 Juni 2024.
Adapun dalam hajatan IPO, BUKA berhasil meraup dana segar sebesar Rp 21,9 triliun. Berdasarkan laporan per 30 Juni 2024, BUKA sudah menyerap dana sebesar Rp 11,49 triliun.
Selanjutnya: Harga Cabai Meroket di Awal Tahun, Mentan Sebut Untungkan Petani
Menarik Dibaca: 18 Tips Efektif Mengurangi Lemak Perut yang Dapat Anda Terapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News