Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triniti Perintis Properti (Triniti Land) akan melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Rencananya, Triniti Land akan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Januari 2020.
Lewat IPO, perusahaan ini mengincar dana segar sebesar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar yang akan digunakan sebagai pinjaman ke anak usaha dan untuk modal kerja.
Melihat kondisi industri properti saat ini, Presiden Direktur Triniti Land Ishak Chandra mengatakan, perusahaannya telah merancang beberapa strategi bisnis guna menghadapi persaingan usaha.
Baca Juga: Triniti Land akan IPO dengan harga penawaran Rp 200-Rp 250 per saham
Pertama, perusahaan ini akan memperluas proyek-proyek propertinya dengan merambah ke daerah lain di luar Serpong, Tangerang Selatan.
Hal ini sudah dimulai sejak tahun 2019 dengan membangun proyek mixed-use di Bengkok, Batam bernama Marc's Boulevard yang memiliki luas mencapai 32 hektare.
"Tahun depan kami akan bangun di Jakarta Utara. Kami juga sedang menjajaki proyek di Medan, Lampung, Makassar, dan Surabaya," ucap dia di Jakarta, Jumat (13/12).
Strategi kedua yang akan dijalankan Triniti Land adalah dengan mengembangkan proyek landed house atau rumah tapak untuk menyediakan rumah terjangkau.
"Tapi bukan dengan masuk di FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) atau rumah subsidi. Kami akan masuk di proyek yang menawarkan rumah dengan harga Rp 900 juta per unit," kata dia.
Baca Juga: Harga apartemen The Smith yang dikembangkan Triniti Dinamik naik tajam
Ishak memperkirakan, proyek ini dapat mulai dikembangkan pada tahun 2021 atau 2022. Pasalnya, tahun depan, Triniti Land harus fokus mencari lahannya terlebih dahulu yang diperkirakan di atas 50 hektare.
Ketiga, untuk mendukung bisnis utamanya, Triniti Land juga akan memperbesar recurring income dengan mengembangkan mal, kantor, serta hotel bintang 4 dan bintang 5.
Salah satu Founder Triniti Land Bong Chandra menambahkan, strategi lainnya adalah dengan mengembangkan proyek yang menyasar generasi awal millennials berusia 30-35 tahun.
Baca Juga: Bidik marketing sales Rp 1,1 triliun pada 2020, ini rencana ekspansi Triniti land
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini terus berinovasi untuk mengembangkan proyek yang relevan bagi kaum early millennial. Mulai dari gedung perkantoran The Smith yang dikembangkan khusus founder perusahaan rintisan hingga The Scoot, home studio bagi para creator.
"Terobosan ini mampu diterima pasar dengan baik. Pada tahun 2020, Triniti Land akan terus berinovasi. Salah satunya dengan mengembangkan hunian dengan konsep co-living pertama di Indonesia," kata dia.
Pengembangan ini akan dimulai pada proyek mixed-use Marc's Boulevard di Batam, yakni dengan menyiapkan hunian high rise yang unit tempat tinggalnya akan memiliki dapur dan ruang santai bersama.
Sebagai informasi, saat ini, Triniti Land memiliki dua proyek utama yang tengah dalam pengembangan. Pertama adalah apartemen Collins Boulevard di Serpong yang telah diperkenalkan sejak 2018. Growth Development Value (GDP) proyek yang memiliki luas 2,4 hektare ini diprediksi bisa mencapai Rp 4,3 triliun.
Baca Juga: Triniti Land sabet penghargaan ASIA Best Boutique Developer Asia
Kedua, perusahaan ini juga tengah mengembangkan Marc's Boulevard di Batam, yakni mixed-use, condo villa, apartemen, SOHO, rukan, town house, pusat perbelanjaan, edu-city, dan perkantoran.
Proyek yang memiliki luas total 23 hektare ini memiliki GDV Rp 6 triliun dengan waktu pengembangan hingga 2028. "Dan ke depannya, kami punya beberapa proyek yang belum bisa kami expose. Salah satunya di Jakarta Utara dengan GDV hingga Rp 1 triliun - Rp 2 triliun," kata dia.
Hingga akhir tahun, perusahaan ini menargetkan bisa membukukan marketing sales Rp 600 miliar, dengan pendapatan Rp 300 miliar, dan laba bersih Rp 60-70 miliar.
Per semester 1-2019, Triniti Land telah membukukan marketing sales Rp 300 miliar, pendapatan Rp 132 miliar, dan laba bersih Rp 33,5 miliar. Untuk 2020, perusahaan ini memproyeksi marketing sales-nya bisa berkisar antara Rp 900 miliar-Rp 1,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News