kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebelum bertransaksi, simak 5 hal penting berikut


Jumat, 17 Mei 2013 / 08:54 WIB
Sebelum bertransaksi, simak 5 hal penting berikut
ILUSTRASI. Bendera Ukraina dan AS berkibar di kompleks pangkalan pelatihan polisi di luar Kiev, Ukraina, 6 Mei 2016. REUTERS/Valentyn Ogirenko.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terdapat sejumlah isu penting yang dapat diperhatikan sebelum melakukan transaksi di pasar finansial.

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG kemarin (16/5) ditutup turun 11,20 poin (0,22%) ke level 5.078,68 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 36 miliar. Adapun saham yang paling banyak dijual adalah BMRI, BBCA, PGAS, SMGR, dan ADRO.

2. Wall Street

Pada perdagangan Kamis (16/5), indeks Dow Jones ditutup turun 42,47 poin (0,28%) ke level 15.233,22. Sementara, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan penurunan 0,5% menjadi 1.650,47.

Analis menilai, penurunan bursa AS terjadi setelah data ekonomi Negeri Paman Sam yang mengecewakan. Selain itu, salah seorang pejabat the Federal Reserve mengatakan, bank sentral kemungkinan akan mengurangi penggelontoran stimulus paling cepat pada musim panas ini.

3. Rencana kenaikan BBM

Meski harus menunggu persetujuan dari DPR, pemerintah telah menyiapkan berbagai program kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi. Dari draft rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2013, pemerintah menganggarkan dana kompensasi Rp 20 triliun.

4. Posisi rupiah

Rupiah semakin tertekan. Kemarin (16/5), dalam perdagangan intraday, rupiah sempat terperosok ke level 9.823,32 per dollar AS. Ini level terendah rupiah sejak 28 Januari 2013. Berkat intervensi Bank Indonesia, rupiah akhirnya ditutup pada posisi 9.752 per dollar AS.

5. Defisit neraca perdagangan Indonesia (NPI)

Defisit neraca perdagangan Indonesia kian memprihatinkan. Bank Indonesia mencatat, kuartal I 2013, NPI defisit US$ 6,62 miliar, melonjak lebih dari enam kali lipat jika dibandingkan periode yang sama 2012 yang hanya US$ 1 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×