kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sebelum bertransaksi, simak 5 hal penting berikut


Jumat, 17 Mei 2013 / 08:54 WIB
Sebelum bertransaksi, simak 5 hal penting berikut
ILUSTRASI. Bendera Ukraina dan AS berkibar di kompleks pangkalan pelatihan polisi di luar Kiev, Ukraina, 6 Mei 2016. REUTERS/Valentyn Ogirenko.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terdapat sejumlah isu penting yang dapat diperhatikan sebelum melakukan transaksi di pasar finansial.

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG kemarin (16/5) ditutup turun 11,20 poin (0,22%) ke level 5.078,68 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 36 miliar. Adapun saham yang paling banyak dijual adalah BMRI, BBCA, PGAS, SMGR, dan ADRO.

2. Wall Street

Pada perdagangan Kamis (16/5), indeks Dow Jones ditutup turun 42,47 poin (0,28%) ke level 15.233,22. Sementara, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan penurunan 0,5% menjadi 1.650,47.

Analis menilai, penurunan bursa AS terjadi setelah data ekonomi Negeri Paman Sam yang mengecewakan. Selain itu, salah seorang pejabat the Federal Reserve mengatakan, bank sentral kemungkinan akan mengurangi penggelontoran stimulus paling cepat pada musim panas ini.

3. Rencana kenaikan BBM

Meski harus menunggu persetujuan dari DPR, pemerintah telah menyiapkan berbagai program kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi. Dari draft rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2013, pemerintah menganggarkan dana kompensasi Rp 20 triliun.

4. Posisi rupiah

Rupiah semakin tertekan. Kemarin (16/5), dalam perdagangan intraday, rupiah sempat terperosok ke level 9.823,32 per dollar AS. Ini level terendah rupiah sejak 28 Januari 2013. Berkat intervensi Bank Indonesia, rupiah akhirnya ditutup pada posisi 9.752 per dollar AS.

5. Defisit neraca perdagangan Indonesia (NPI)

Defisit neraca perdagangan Indonesia kian memprihatinkan. Bank Indonesia mencatat, kuartal I 2013, NPI defisit US$ 6,62 miliar, melonjak lebih dari enam kali lipat jika dibandingkan periode yang sama 2012 yang hanya US$ 1 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×