kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Schroders tanamkan dana ke sektor konservatif


Senin, 22 Juli 2013 / 18:51 WIB
Schroders tanamkan dana ke sektor konservatif
ILUSTRASI. Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja (kedua kanan) disaksikan Menteri BUMN Erick Tohir kiri) dan Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/12/2021.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Manajer investasi terbesar di Indonesia, Schroders Investment Management Indonesia, mengaku saat ini lebih berhati-hati dalam mengelola reksadana saham. Menurut Intermediary Bussinees Schroders  Yudhi Rangkuti, ini akibat kenaikan suku bunga acuan atau BI rate dan juga inflasi.

Sebabnya, kenaikan BI rate dan inflasi berdampak pada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain itu, juga berpengaruh terhadap emiten-emiten di saham sektor finance dan juga saham sektor properti. Karena itu, dalam pengelolaan reksadana saham, Schroders saat ini mengurangi porsi saham multifinance dan properti.

Menurut Yudhi, Schroders lebih memilih mengalihkan dana kelolaan ke sektor saham yang lebih konservatif seperti saham sektor telekomunikasi, konsumer, infrastruktur dan juga media. Pilihan terakhir ini, menurut Yudhi, karena saham media perkembangannya mirip seperti saham konsumer, yang seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi menjadi kebutuhan masyarakat.

"Sektor konsumer, infrastruktur dan telekomunikasi sudah jelas memiliki prospek yang cerah di tanah air karena merupakan konsumsi domesti. Sedangkan sektor media saat ini hampir sama dengan konsumer karena kebutuhan masyarakat akan media. Hal ini diharapkan bisa menyumbang profit kepada perusahaan," kata Yudhi di Gedung BEI, Jakarta, Senin (22/7).

Yudhi menguraikan, dari keseluruhan produk reksadana yang dimiliki Schoreders, reksadana saham merupakan produk yang paling banyak diminati menyusul berikutnya adalah reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan pasar uang. Sampai dengan Juni ini, dana kelolaan Schroders telah mencapai Rp 55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×