kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Return reksadana campuran moncer di semester-I


Kamis, 04 Juli 2013 / 08:17 WIB
Return reksadana campuran moncer di semester-I
ILUSTRASI. Bridesmaid merupakan pendamping calon mempelai wanita yang biasanya dipilih dari kerabat maupun sahabat terdekatnya.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kinerja reksadana campuran di paruh pertama 2013 cukup menggembirakan. Berdasarkan data PT Infovesta Utama, return indeks reksadana campuran per 28 Desember 2012-28 Juni 2013 sebesar 7,61%. Meski begitu, indeks reksadana campuran masih di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 11,63%.

Namun, beberapa produk berhasil mencetak return di atas IHSG. Sebut saja Pratama Berimbang milik PT Pratama Capital Asset Management berhasil mencetak return sebesar 35,14% di semester-I. Urutan kedua, Kresna Flexima besutan PT Kresna Asset Management menorehkan return 29,95%. Peringkat ketiga berhasil diraih oleh Panin Dana Bersama dengan return senesarĀ  21,30%.

Reksadana Schroder Dana Prestasi milik PT Schrodes Investment Management juga masuk dalam jajaran 10 besar reksadana dengan return tertinggi. Produk ini mencetak return 16,25%.

Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia, Michael Tjoajadi bilang, Schroder Dana Prestasi menempatkan 75% aset pada saham big cap dan sedikit saham small cap. Pemilihan sektor, Schroder mengolekasi saham-saham dari sektor konsumer, perusahaan media, dan infrastruktur.

Selain saham, produk ini juga ditempatkan di pasar uang. Schroder tidak menempatkan portofolio pada obligasi karena sedang tidak menarik. "Aktif rebalancing membuat turnover-nya lebih tinggi," tutur Michael.

Adapun, PT Batavia Prosperindo Asset Management memiliki tiga reksadana yang berhasil mengalahkan return indeks reksadana campuran dan IHSG. "Kami memilih saham-saham defensif pada sektor telekomunikasi, properti, konsumer, dan infrastruktur," ujar Yulius Manto, Direktur PT Batavia Prosperindo Asset Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×