Reporter: Andy Dwijayanto, Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
Perseroan sudah mengembangkan lahan di Lot 6, 7, dan 8 Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (KNTS) yang masing-masing dimiliki oleh PT Grahamas Adisentosa, PT Artharaya Unggul Abadi, dan PT Intigraha Arthayasa. Proyek ini dirancang oleh Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart and Associates Inc. (SRSSA).
Proyek yang sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu itu sempat dikabarkan tertunda. Pada 2012, perseroan juga sudah meneken perjanjian kerja sama dengan MGM Hospitality di Las Vegas, Amerika Serikat. Perjanjian ini menyangkut kerja sama pengelolaan hotel super mewah, Convention Center, service apartemen untuk gedung tersebut.
Langkah perusahaan milik Grup Artha Graha itu bisa dibilang cukup berani. Ini lantaran nilai pinjaman yang diincar ini jauh melampaui nilai ekuitas yang dimiliki. Menilik laporan keuangan perseroan per akhir Juni 2016, total ekuitas SCBD sebesar Rp 3,9 triliun. Lalu, jumlah asetnya sebesar Rp 5,5 triliun.
Pada periode itu, SCBD membukukan pendapatan sebesar Rp 527,8 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 489,9 miliar. Namun, laba bersihnya merosot dari Rp 50,54 miliar menjadi Rp 35,5 miliar. SCBD pun hanya memiliki saldo kas dan setara kas sebesar Rp 535,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News