Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minggu lalu IHSG kembali meluncur turun ke level 5.700 bahkan sempat melorot di 5.600-an. Bagaimana investor asing memandang pasar kita sekarang? Saham seperti apa yang bisa dipilih investor? Berikut ini analisis IHSG dari Bharat Joshi Director of Investment Aberdeen Standard Investments.
Bagaimana Anda melihat perkembagan pasar di Indonesia?
Ada beberapa faktor yang menggiring reaksi pasar yang kita lihat sekarang. Terutama investor asing yang menjual aset Indonesia. Salah satu hal utama kenapa kita melihat ini semua. Saya tidak mau mengatakan ini, tapi Anda tahu penjualan aset Indonesia.Ini karena ada penguatan terus di US Dolar.
Ada trade war antara Amerika dan China. Ini membawa dampak ke semuanya, tidak hanya Indonesia sendiri. Dan juga ada kenaikan semua harga. Dalam kondisi US Dolar yang menguat, sayangnya tak banyak yang bisa dilakukan. Indonesia hanya bisa menaikkan suku bunga. Dengan kenaikan semua harga.
Sayangnya Indonesia juga net importir minyak. Jadi kita hanya bisa reaktif terhadap kenaikan harga minyak. Pemerintah harus tetap menyubsidi minyak untuk stabilitas. Sayangnya para investor melihat ini sangat negative. Pada saat semua harga naik dan US Dolar menguat, tentu akan ada yang menang dan kalah di pasar negara berkembang. Sayangnya Indonesia bukan eksportir minyak. Jadi kita tidak mendapatkan keuntungan dari kenaikan US Dolar. Investor-investor asing pun menjual.
Tapi sebenarnya ini adalah reaksi jangka pendek. Saya pikir nanti setelah nilai US Dolar kita stabil, kita juga akan stabil dalam harga minyak. Investor asing akan bertahap kembali ke Indonesia.
Untuk para investor saham seperti apa yang bisa dipilih saat ini?
Saya suka bank-bank, sektor keuangan adalah sektor yang kami gemari.nItu bisa BCA, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia.
Kedua, kami juga suka komoditas. Kenapa? Karena komoditas mendapatkan penghasilan dolar dan biaya rupiah. Jadi saya pikir ini adalah hedging yang bagus pada saat dolar menguat. Untuk komoditi bisa United Tractor, ITMG, dan Adaro.
Ketiga, kami suka konsumer. Saya pikir saham-saham consumer, Seperti Astra Internasional, Sampoerna, Unilever. Mereka sudah 4 tahun mengalami periode pelemahan permintaan. Kami melihat ada peningkatan belanja konsumsi secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News