Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
Hendriko mencermati, aksi korporasi tersebut bisa menambah likuiditas dan menambah jumlah transaksi pada kedua saham itu. Sehingga, meningkatkan likuditas dari kedua saham. Akan tetapi yang perlu dicermati adalah, aksi ini tidak berdampak pada prospek fundamental kedua emiten.
Adapun secara teknikal HEAL berpotensi terjadi koreksi wajar setelah penguatan berturut-turut setelah lima hari terakhir. Investor bisa memperhatikan level support di 4.880 sebagai titik akumulasi. Sementara itu, GOOD tengah berada dalam uptrend dengan support terdekat di 1.750 dan resistance di 1.845.
Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Helen menambahkan, saham HEAL atraktif juga karena tertopang pertumbuhan positif kinerjanya, Sepanjang kuartal I 2021, HEAL mencetak kenaikan laba bersih hingga 294,7% year on year (yoy) menjadi Rp 283 miliar.
"Stock split dilakukan agar harga saham menjadi lebih rendah sehingga investor bisa membeli saham tersebut dengan harga yang lebih terjangkau dan diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham itu sendiri," tutup Helen.
Selanjutnya: Pendapatan Bayu Buana (BAYU) menyusut di kuartal I-2021, pandemi jadi biangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News