Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan nilai aset bersih alias net asset value (NAV) sebesar Rp 53,99 triliun per semester I 2025.
Pencapaian ini didorong kontribusi yang kuat dari saham-saham perusahaan portofolio utama, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sejalan dengan peningkatan NAV, pada periode enam bulan pertama tahun 2025, Saratoga juga mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp 1,26 triliun. Sayangnya, pendapatan dividen ini turun 15,04% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 1,52 triliun per semester I 2024.
Pendapatan dividen di periode ini berasal dari perusahaan portofolio, seperti PT Alamtri Resources Tbk (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan TBIG.
Baca Juga: Saratoga (SRTG) Catat Rugi Investasi Hingga Rp 1,82 Triliun per Semester I 2025
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan, menjelaskan, kinerja perseroan di semester I2025 mencerminkan peningkatan fundamental dari perusahaan-perusahaan portofolio yang dimiliki, baik publik maupun privat.
SRTG pun tetap berfokus pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang, seperti layanan kesehatan, infrastruktur digital, ekonomi hijau dan energi terbarukan, dan konsumen.
“Dengan pendekatan investasi yang disiplin, aktif, dan selektif, kami berupaya menciptakan nilai optimal bagi para pemegang saham, sekaligus mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari perusahaan-perusahaan portofolio kami,” kata Devin dalam keterangan pers yang diterima Kontan, Rabu (30/7/2025).
Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong menambahkan, Saratoga juga berhasil menjaga neraca yang solid dengan menurunkan utang bersih menjadi Rp 304 miliar.
Rasio biaya operasional terhadap NAV tercatat sebesar 0,4%, sementara rasio loan-to-value (LTV) berada di angka 0,6%, dalam batas yang sehat dan lebih baik dibandingkan posisi 0,6% dan 0,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Lany, struktur keuangan yang kuat memberikan fleksibilitas bagi SRTG untuk menjalankan strategi investasi secara optimal, terutama di tengah dinamika pasar.
Saratoga juga telah membagikan dividen tunai sebesar Rp 14,75 per saham, dengan total nilai Rp 199,9 miliar, yang diumumkan pada tanggal 25 Juni 2025.
“Kami berkomitmen untuk menjaga efisiensi operasional dan pengelolaan risiko, guna memastikan Saratoga tetap berada pada posisi yang solid untuk memberikan hasil yang berkelanjutan bagi para pemegang saham,” kata Lany.
Hingga semester I 2025, Saratoga terus memperkuat portofolio investasinya di sektor-sektor strategis yang memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang, termasuk sektor kesehatan, infrastruktur digital, ekonomi hijau & energi terbarukan, serta konsumen.
Di sektor kesehatan, Brawijaya Hospital telah mengembangkan Centers of Excellence, seperti BraveHeart. Brawijaya Hospital merupakan salah satu pusat rujukan jantung nasional di bawah kepemimpinan kardiolog senior terkemuka, yaitu Dr. dr. Muhammad Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS.
Brawijaya Hospital juga mengembangkan Benih IVF Center, satu-satunya klinik In Vitro Fertilization (IVF) di Indonesia. Pengembangan tersebut bermitra langsung dengan Dr. Robert Fischer, MD, pakar IVF global yang terafiliasi dengan Star Fertility Malaysia. Fischer juga sekaligus pendiri Fertility Center Hamburg, klinik IVF terkemuka di Jerman.
Baca Juga: Cermati Sektor Strategi Pilihan Saratoga (SRTG) di Sepanjang 2025
Di sektor logistik, MGM Bosco Logistics memperluas kepemimpinannya di industri rantai dingin melalui kemitraan dengan PT Sanjaya International Fishery (SIF) untuk mengelola fasilitas cold storage terintegrasi di Cikarang. “Ini mendukung efisiensi rantai pasok perikanan nasional untuk pasar domestik maupun ekspor,” ungkapnya.
Di sektor infrastruktur digital, Bersama Digital Asia Infrastructure (BDIA) membentuk usaha patungan 50:50 dengan Digital Realty, Digital Realty Bersama, untuk mengintegrasikan pusat data JST1 dan JBT1 ke dalam ekosistem global PlatformDIGITAL.
“Digital Realty Bersama kini mengoperasikan kampus pusat data di dua lokasi strategis di Jakarta, dengan rencana ekspansi kapasitas hingga 62 megawatt (MW) untuk menjawab pertumbuhan kebutuhan infrastruktur digital di Indonesia,” kata Lany.
Selanjutnya: Porsche dan Aston Martin Naikkan Harga Mobil di AS, Tarif Baru Picu Efisiensi Biaya
Menarik Dibaca: Beli Mobil Baru, Simak 5 Tips Menjaga Keuangan Tetap Stabil ala Astra Life
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News