kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Mencatat Pertumbuhan NAV Positif di Kuartal I-2022


Selasa, 26 April 2022 / 15:44 WIB
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Mencatat Pertumbuhan NAV Positif di Kuartal I-2022
ILUSTRASI. RUPST PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil mencatat Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 60,9 triliun pada kuartal I tahun 2022. NAV perseroan tersebut tumbuh 89% dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 32,2 triliun dan lebih tinggi daripada NAV Saratoga di akhir tahun 2021 sebesar Rp 56,3 triliun.

Saratoga juga mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 3,6 triliun, yang mencerminkan kenaikan 208% secara year on year (yoy), dimana sebagian besar adalah kenaikan nilai portofolio yang belum direalisasikan.

Presiden Direktur Saratoga, Michael William P Soeryadjaja, menjelaskan nilai pasar sejumlah portofolio investasi Perseroan terus melanjutkan penguatan seperti yang terjadi sejak semester II tahun 2021.

Kenaikan harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi katalis utama kenaikan NAV Perseroan di kuartal I tahun 2022 ini.

Baca Juga: Saratoga Investama (SRTG) Akan Bagi Dividen Rp 60 Per Saham, Catat Jadwalnya

“Pada kuartal I-2022 Saratoga memperoleh pendapatan dividen sebesar Rp 141 miliar dari PT Provident Agro Tbk (PALM) dan Deltomed. Kinerja positif Perseroan di awal tahun ini menunjukkan bahwa strategi investasi Saratoga di sektor-sektor kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat optimal,” jelas Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (26/04).

Michael mengungkapkan, memasuki tahun 2022 kondisi perekonomian masih menghadapi beragam tantangan. Pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya tuntas dan gejolak harga energi telah mendorong naiknya inflasi di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

 

Sebagai perusahaan investasi aktif, Saratoga terus mencermati situasi yang terjadi, mengingat tren kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dan inflasi di dalam negeri juga terus meningkat.

“Salah satu prioritas utama Saratoga saat ini adalah memastikan bahwa setiap sumber daya Perseroan dialokasikan secara efisien dan efektif untuk mendukung strategi bisnis kami. Saratoga berusaha menjaga rasio biaya dan utang pada tingkat yang sehat, dimana kami mencatatkan biaya operasional tahunan terhadap NAV sebesar 0,3% dan nilai pinjaman bersih sebesar 4,7% dari NAV,” ungkapnya.

Baca Juga: Saham-Saham Grup Saratoga Melesat Sejak Awal Tahun, Simak Rekomendasi Analis




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×