Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) tengah membidik proyek pembangkit listrik. Hal ini sebagai salah satu langkah mendongkrak kinerja perseroan di masa mendatang.
Chief Financial Officer SRTG, Jerry Ngo mengatakan, tahun ini, perusahaan investasi besutan Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno ini mengalokasikan dana sekitar US$ 100 juta untuk investasi.
"Kami sedang menjajaki investasi di proyek power plant, meningkatnya kebutuhan energi memberi peluang investasi yang menarik," ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu (30/4).
Namun, ia tidak mengatakan lebih spesifik terkait proyek yang dibidik itu. Ia hanya bilang, permintaan listrik di Indonesia setiap tahun tumbuh rata-rata 8,4%. Oleh karena itu, pihaknya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.
Ini merupakan strategi jangka panjang perseroan guna mendongkrak kinerja. Hingga kini, SRTG memang bertumpu pada tiga sektor bisnis utama untuk menebalkan kantong perusahaan. Ketiga sektor itu adalah konsumer, infrastruktur dan sumber daya alam.
Sektor konsumen dan infrastruktur tengah melanjutkan penguatan sejalan dengan positifnya perekonomian domestik. Sementara di sektor sumber daya alam, harga batubara yang mengalami penurunan selama dua tahun terakhir, mulai menunjukkan sinyal penguatan.
Hal itu tercermin dari kinerja Saratoga di tiga bulan pertama 2014. Per akhir Maret 2014, SRTG mencatatkan laba bersih hampir lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari Rp 91,86 miliar menjadi Rp 444,25 miliar. Pendongkrak laba ini selain pendapatan bersih perusahaan yang melonjak, SRTG juga meraup keuntungan dari laba entitas asosiasi.
Pendapatan bersih perseroan naik dari Rp 582,54 miliar menjadi Rp 1,57 triliun. Adapun, bagian neto atas laba entitas asosiasi nilainya mencapai Rp 306,04 miliar. Angka ini melonjak 123% dari pencapaian di kuartal yang sama tahun lalu, yakni Rp 136,87 miliar.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyumbang kontribusi tertinggi terhadap kinerja SRTG. Bagian laba TBIG yang dicatatkan ke dalam laporan keuangan SRTG sekitar Rp 95,17 miliar. Kemudian, PT Mitra Phinasthika Mustika Tbk (MPMX) yang 47,22% sahamnya dikempit SRTG menyumbang Rp 71,66 miliar.
Selanjutnya, PT Adaro Strategic Capital (ASC) dan PT Adaro Strategic Lestari (ASL) masing-masing berkontribusi Rp 61,12 miliar dan Rp 24,37 miliar. PT Provident Agro Tbk (PALM) juga memupuk bagian SRTG sebesar Rp 38,07 miliar.
“Kami optimis, tahun 2014 akan memberikan kinerja yang lebih optimal," jelas Jerry dalam pernyataan resminya, Rabu (30/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News