Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) semakin agresif mengincar kontrak baru baik dari segmen bisnis perkapalan, logistik, maupun properti pada tahun ini.
Direktur PT Samudera Indonesia Tbk Bani M. Mulia mengatakan, apapun itu, terlebih jika kontraknya bersifat jangka panjang perusahaan siap mengejar. “Di mana ada tender pasti kami kejar. Minyak dan gas bisa, tanker juga bisa,” katanya, Kamis (27/6).
Misalnya, emiten berkode saham SMDR di Bursa Efek Indonesia ini telah mengajukan proposal untuk menjadi operator terminal di Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Bahkan saat ini sudah ada kesepahaman kerjasama dengan konsorsium Patimban.Tak hanya mengincar Patimban, SMDR juga ekspansi di terminal eksisting Tanjung Priok dan Samarinda.
Direktur Independen SMDR Ridwan Hamid menambahkan, ekspansi tersebut dilakukan karena terminal yang dikelola perusahaan ini kapasitasnya sudah cukup penuh.
Adapun kontrak SMDR hingga kuartal I-2018, termasuk dari kuartal IV-2017 yang sudah terealisasi sebesar US$ 10 juta. Nah, targetnya 75% dari total pendapatan Samudera Indonesia berasal dari kontrak tersebut.
Agar performa semakin prima, SMDR terus meningkatkan kapasitas di semua lini usaha dengan mengalokasikan belanja modal alias capex senilai US$ 194 juta. Investasi itu terbagi untuk empat lini bisnis yakni perkapalan, terminal, logistik, dan depo kontainer.
Direktur Utama SMDR Masli Mulia menyebutkan, sebanyak 52% dari total rencana investasi akan mengalir ke bisnis perkapalan atau setara US$ 91 juta. “Untuk pembelian dan peremajaan kapal peti kemas, kapal bulk, dan tanker,” urainya.
Hingga kuartal I-2018, SMDR telah mendatangkan dua kapal petikemas Sinar Penida dan Sinar Pomalaa dengan total investasi sekitar US$ 17 juta. Untuk terminal yang mencakup bisnis bongkar muat, alokasi anggarannya sekitar US$ 52 juta.
Masli mengatakan, jumlah investasi itu akan digunakan untuk akuisisi terminal baru dan pengembangan terminal yang sudah beroperasi. Selanjutnya di lini bisnis logistik, perusahaan ini telah mengucurkan investasi US$ 30 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News