kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sampai akhir tahun RIGS masih berkubang rugi


Senin, 25 November 2013 / 16:10 WIB
Sampai akhir tahun RIGS masih berkubang rugi
ILUSTRASI. Bank Indonesia memang menjaga rupiah tak melemah tapi porsi utang dalam mata uang asing yang tinggi bisa membebani. REUTERS/Jason Lee/Illustration/File Photo


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) menderita kerugian sepanjang periode Januari-September 2013. Sampai tutup tahun ini, perusahaan sewa kapal akan tetap diproyeksi berkubang di kerugian.

Dick Sadikin Sapi'ie, Presiden Direktur RIGS mengakui bahwa kerugian disebabkan karena jatuhnya harga komoditas batubara di sepanjang tahun ini. "Seperti kita tahu harga batu bara di pasaran seperti apa. Selain harga turun juga karena ada utilisasi," ujarnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RIGS) di Hotel Grand Hyatt, Senin (25/11).

Dick juga bilang sampai akhir tahun RIGS masih mencatatkan kerugian. "Saya kira angka tidak jauh berbeda dari kuartal III. Kita akan kejar di tahun depan," jelas Dick yang enggan menyebutkan berapa target pasti perseroan sampai tutup tahun.

Sebagai informasi, per September 2013 RIGS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 39,3 juta. Jumlah tersebut hampir turun separuhnya dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 73 juta.

Sementara beban pokok pendapatan RIGS sebesar US$ 36,7 juta, kemudian beban umum dan administrasi sebesar US$ 4,68 juta.

Dari hasil tersebut RIGS menderita kerugian sebesar US$ 1,8 juta. Padahal pada kuartal III 2012 perseroan masih mampu mencatatkan laba sebesar US$ 7,9 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×