Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas ekonomi domestik telah mengalami peningkatan secara bertahap setidaknya selama sebulan terakhir, seiring berkurangnya kasus Covid-19 varian Omicron. Perayaan puasa dan Idul Fitri (Lebaran) pun lebih longgar dari tahun lalu.
Pemerintah menetapkan libur Idul Fitri selama 10 hari, jauh lebih panjang dibandingkan Lebaran dua tahun sebelumnya. Dari sana, pemerintah memproyeksikan sebanyak 85 juta orang untuk mengikuti mudik lebaran tahun ini, meningkat dari angka mudik tahun lalu yang hanya 1,5 juta orang.
Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dan Emma A. Fauni menilai, kenaikan mobilitas ini seharusnya bisa meningkatkan pengeluaran masyarakat untuk sandang dan kebutuhan non primer lainnya.
Ditambah, Kementerian Ketenagakerjaan menekankan kewajiban pembayaran tunjangan hari raya (THR) secara penuh tahun ini. Kebijakan ini semestinya dapat meningkatkan daya beli masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah untuk melakukan pengeluaran selama musim perayaan Lebaran.
Baca Juga: Kompas100 Melaju Lebih Kencang Daripada IHSG, Simak Rekomendasi Saham Berikut
Sementara itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2 di wilayah Jabodetabek memungkinkan pusat perbelanjaan beroperasi hingga pukul 10 malam. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan minat belanja masyarakat menjelang Idul Fitri.
“Oleh karena itu, Ramadan tahun ini nampaknya memberikan momentum yang menarik bagi perusahaan ritel, “ terang Hariyanto dan Emma dalam riset, Senin (11/4).
Dus, Mirae Asset menambahkan perusahaan ritel, yaitu PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan perusahaan pelayaran, yaitu PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) ke dalam jajaran pilihan utama atau stock picks.
LPPF dan SMDR menggantikan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
LPPF dinilai atraktif karena pertumbuhan pendapatannya bisa didorong secara signifikan oleh momentum perayaan Idul Fitri tahun ini.
Baca Juga: Pengusaha Berharap Rencana Aksi Demo Mahasiswa Berjalan Kondusif
Mirae Asset Sekuritas berekspektasi adanya penjualan pakaian (sandang) yang solid selama bulan Ramadan. Selain itu, valuasi LPPF juga lebih murah dibandingkan peers-nya, misal PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Sementara itu, SMDR dinilai atraktif karena posisinya sebagai perusahaan transportasi kargo dan logistik terintegrasi dengan sekitar 65% dari pendapatan tahun 2020 disumbang oleh bisnis pengiriman peti kemas. SMDR dinilai menjadi penerima manfaat dari kenaikan tarif angkutan peti kemas.
Selain LPPF dan SMDR, saham pilihan Mirae condong ke sektor bank, pertambangan batubara, jasa pertambangan batubara, dan nikel seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Baca Juga: Bersiap Hadapi Libur Lebaran, Simak Rekomendasi Saham Emiten Pariwisata
Saham-saham ini dipilih dengan pelbagai pertimbangan. ITMG misalnya, dinilai atraktif karena kinerjanya diproyeksi akan solid mengingat ITMG sebagai perusahaan pertambangan batubara mendapatkan keuntungan dari harga batubara yang terus melonjak.
ITMG juga berpotensi mendapatkan permintaan yang lebih tinggi dari Uni Eropa (UE) yang saat ini berencana menangguhkan impor batubara dari Rusia.
Sementara itu, valuasi BBNI dinilai cukup murah dan ditopang potensi pertumbuhan laba bersih yang luar biasa tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News