Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi dan lonjakan harga komoditas global membuat bursa saham di Indonesia kembali meriah. Sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat, Indeks Kompas100 pun ikut terdongkrak pada periode kuartal pertama 2022.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menyampaikan, kinerja Indeks Kompas100 bahkan mampu mencetak pertumbuhan yang lebih baik dibanding IHSG. Pada kuartal pertama tahun ini, Indeks Kompas100 mencatatkan kenaikan 8,8% sedangkan IHSG naik 7,44%.
Tingginya harga komoditas menjadi katalis bagi saham-saham sektor pertambangan yang mendorong IHSG maupun Indeks Kompas100. "Bahkan hingga kuartal pertama masih berada di level yang lebih tinggi dibanding tahun lalu, sehingga diperkirakan kinerja keuangan masih akan meningkat pada laporan keuangan kuartal pertama 2022," ujar Pandhu kepada Kontan.co.id, Minggu (10/4).
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Dinilai dapat Kerek Pendapatan Iklan Emiten Sektor Media
Berbeda dengan sektor pertambangan, emiten-emiten di sektor kesehatan (haelthcare) tampak kehilangan tenaga di periode awal tahun ini. Menurut Pandhu, faktor pendorong kuatnya kinerja sektor kesehatan dalam dua tahun belakangan ini mulai berkurang, yaitu terkait dengan vaksinasi dan pengendalian pandemi covid-19.
"Selain itu, faktor valuasi yang memang relatif lebih mahal membuat investor mengalihkan sebagian portofolio ke sektor yang lebih prospektif," imbuh Pandhu.
Sebagai informasi, di jajaran top gainers Indeks Kompas100 pada kuartal pertama 2022, saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menjadi jawara dengan kenaikan hingga 129,25%. Disusul oleh PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dengan kenaikan 51,52%.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Terkoreksi pada Senin (11/4)
Kemudian ada emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang naik 49,40%, PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan peningkatan 44,34% dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kenaikan 43,16%.
Sementara itu, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) berada di jajaran atas top losers per kuartal pertama 2022 dengan penurunan 39,60%, dibuntuti PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang harga sahamnya turun 28,40%.
Di posisi ketiga ada PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dengan penurunan 21,39%, lalu PT Ace Hardware Indonesia (ACES) yang merosot 19,92%, dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang terkoreksi 18,18%.
Baca Juga: Listing Besok, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Raup Dana IPO Rp 13,7 Triliun
Secara year to date (ytd) per Jum'at (8/4), posisi top gainers dan top losers di Indeks Kompas100 sedikit bergeser. Di jajaran top gaines, lima besarnya diisi oleh ESSA, DOID, INDY, INCO, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Sedangkan penghuni top losers secara ytd adalah ACES, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan SSIA.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat kinerja sektor energi dan tambang masih akan cemerlang. Nico bilang, tadinya kinerja emiten di sektor komoditas diprediksi hanya akan naik pada periode kuartal pertama dan kuartal kedua.