Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya meningkatkan jumlah investor pasar modal. Salah satu caranya adalah dengan meluncurkan program pilot project Galeri Investasi Mobile.
Ini merupakan yang kesekian kalinya otoritas pasar modal meluncurkan program semacam ini. Untuk peluncuran kali ini, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Pihak Universitas Pancasila dan PT Sucorinvest Central Gani sebagai pengelola galeri Investasi di Universitas Pancasila.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono bilang, Galeri Investasi Mobile? merupakan sebuah sarana yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengenal lebih jauh mengenai pasar modal.
Sehingga, masyarakat dapat meningkatkan pemahaman baik secara teori maupun memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan simulasi transaksi secara langsung dan real time.
"Harapannya, dengan program ini maka pemahaman akan pasar modal khususnya bagi mereka mahasiswa dan masyarakat di sekitar kampus jadi lebih meningkat," ujar wanita yang juga akrab disapa Tituk itu di sela kegiatan peluncuran program tersebut, Selasa (17/5).
Sebagaimana diketahui, BEI bersama perguruan tinggi dan perusahaan sekuritas telah menempatkan Galeri Investasi di berbagai kampus perguruan tinggi. Hingga awal bulan Mei 2016, telah beroperasi sekitar180 galeri Investasi di perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Empat diantaranya merupakan galeri Investasi syariah.
Program seperti ini akan terus dikembangkan. Peluncuran pilot project Galeri Investasi Mobile yang kedua akan dilaksanakan pada 26 Mei 2016. Nantinya bekerjasama dengan Universitas Bunda Mulia Jakarta dan PT MNC Securities. Peluncuran kedua tersebut akan menghadirkan peserta pimpinan dan karyawan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Poinnya, program ini akan memudahkan masyarakat untuk mengenali berbagai produk pasar modal, tips berinvestasi di pasar modal. "Pada akhirnya, kegiatan ini akan memudahkan masyarakat untuk mengakses pasar modal sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap penawaran investasi ilegal atau tanpa izin," pungkas Tituk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News