kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

SAM Dana Berkembang raih return 12,45% per Februari


Senin, 05 Maret 2018 / 21:08 WIB
SAM Dana Berkembang raih return 12,45% per Februari
ILUSTRASI. Reksadana Samuel Aset Manajemen


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah reksadana campuran masih mampu memberikan imbal hasil optimal kendati pasar obligasi dan saham tengah terkoreks. Salah satunya adalah SAM Dana Berkembang yang mampu melampaui kinerja indeks acuannya.

Seperti yang diketahui, reksadana racikan PT Samuel Aset Manajemen (SAM) tersebut memperoleh imbal hasil 12,45% secara year to date (ytd) hingga akhir Februari 2018. Adapun imbal hasil reksadana ini sepanjang Februari lalu tercatat sebesar 0,81%.

Pencapaian tersebut masih di atas kinerja rata-rata reksadana campuran yang tercermin pada Infovesta Balanced Fund Index yang minus 0,24% sepanjang Februari 2018. Sedangkan secara tahun berjalan (ytd), kinerja indeks reksadana tersebut baru mencapai 2,69%.

Agus B. Yanuar, Presiden Direktur SAM menjelaskan, porsi efek berupa saham dalam portofolio reksadana SAM Dana Berkembang tergolong besar yakni sekitar 65%-75%. Sisanya berupa obligasi dan pasar uang.

Ia melanjutkan, saat ini, SAM fokus pada sektor saham yang dinilai cukup prospektif pada tahun ini seperti sektor perbankan, energi, dan konstruksi.

Meski begitu, tidak sembarang efek saham bisa menjadi aset portofolio reksadana tersebut. Selain harus memiliki valuasi yang menarik, saham pilihan SAM juga harus berkapitalisasi pasar lebih dari Rp 2 triliun. Tidak hanya itu, tata kelola perusahaan dan likuiditas saham juga menjadi pertimbangan SAM.

Sementara itu, gejolak pasar obligasi yang berlangsung belakangan ini membuat pihak SAM lebih condong mengandalkan Surat Utang Negara (SUN) bertenor menengah. “Pemilihan ini dilandasi faktor likuiditas,” ujar Agus, Senin (5/3).

Kupon yang ditawarkan SUN berjangka waktu menengah masih cukup tinggi dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan seri tenor panjang.

Walaupun pasar saham dan obligasi masih berpotensi terkoreksi sepanjang bulan ini, Agus enggan mengubah strategi pengelolaan reksadana campurannya.

Ia berpendapat, sentimen berupa kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat sudah diantisipasi. Ia telah mempertimbangkan segala risiko yang terjadi sejak proses pemilihan aset portofolio reksadana campurannya berlangsung. “Koreksi yang terjadi saat ini masih merupakan hal yang wajar,” ucapnya.

Di akhir tahun ini, Agus berharap reksadana SAM Dana Berkembang mampu memperoleh imbal hasil sekitar 13,5%-18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×