Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) pada Rabu, 21 Mei 2025.
Suspensi ini dilakukan menyusul lonjakan harga saham COCO yang mencatatkan kenaikan lebih dari 140% dalam sepekan dan 116% secara tahun berjalan (YTD).
Menanggapi kondisi tersebut, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila menilai bahwa lonjakan harga saham COCO tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan.
Baca Juga: Harga Terus Melambung, BEI Suspensi Perdagangan Saham COCO
“Kenaikan ini dipicu oleh spekulasi pasar, bukan ditopang oleh kinerja fundamental. Secara valuasi, price-earnings ratio COCO (EPS) negatif dan tidak wajar,” ungkapnya.
Namun, Indy juga menyoroti kondisi keuangan perusahaan yang menurutnya belum menunjukkan pemulihan signifikan hingga kuartal I 2025.
“Secara keuangan, COCO juga tidak menarik karena return on equity (ROE) negatif. Selain itu, terjadi pelemahan besar pada pertumbuhan laba operasional dan laba bersih,” jelasnya.
Situasi semakin kompleks dengan potensi delisting yang membuat saham COCO menjadi tidak likuid. Indy menyarankan agar investor sebaiknya menghindari saham ini untuk sementara waktu.
Baca Juga: Harga Kakao Dunia Melejit, Ini Jurus Wahana Interfood (COCO) Jaga Stabilitas Produk
“Perlu pemantauan terhadap kemungkinan perbaikan fundamental atau aksi korporasi ke depan sebelum mempertimbangkan untuk masuk,” tambahnya.
Terkait sentimen dan risiko, Indy mengingatkan bahwa investor harus mewaspadai lemahnya fundamental, likuiditas pasar yang terbatas, serta kekhawatiran terhadap potensi manipulasi harga saham.
“Untuk jangka pendek dan menengah, sebaiknya hindari dulu saham COCO sambil menunggu adanya perbaikan atau pemulihan kinerja keuangan,” tutupnya.
Selanjutnya: Cuaca Besok di Bali Dominan Cerah Berawan, tapi Denpasar Diguyur Hujan
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Bali Dominan Cerah Berawan, tapi Denpasar Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News