Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Nico mencermati, kinerja emiten otomotif masih ada peluang untuk tumbuh positif hingga akhir tahun. Ditambah lagi, ada ekspektasi Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan segera memangkas suku bunga acuan pada September 2024 mendatang.
"Semakin The Fed lebih cepat menurunkan suku bunga, semakin cepat juga Bank Indonesia memangkas suku bunganya. Jadi harapannya saat ini ada pemangkasan," ujarnya.
Nico juga menyampaikan bahwa PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) masih berpeluang untuk tumbuh ke depannya. Sebab, perusahaan yang bergerak di bidang komponen otomotif tersebut telah mengembangkan bisnis komponen mobil listrik. Selain itu, AUTO juga menambah kanal penjualan melalui digital.
Baca Juga: Begini Strategi Michelin Indonesia Perbaiki Kinerja di Semester II-2024
"Jadi sejauh ini kita perhatikan, AUTO masih cukup bagus. kami lihat AUTO masih bisa membukukan laba bersih setidaknya di tahun ini meningkat sekitar 23,2%," ucapnya.
Selain itu, Nico juga menilai ASII masih bisa untuk dicermati para investor. Pasalnya, perusahaan ini masih memiliki sejumlah ekosistem bisnis di industri otomotif, mulai dari hulu ke hilir.
Untuk itu, Nico merekomendasikan untuk mencermati saham AUTO dengan target harga Rp 2.980 danASII dengan target harga Rp 5.500.
Baca Juga: Pasar Otomotif Lesu, Industri Komponen Layu
Sementara, Vicky merekomendasikan trading buy saham ASII dengan target harga Rp 5.125 dan trading buy AUTO dengan target harga Rp 2.290.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News