Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal lebih solid ketimbang tahun lalu. Sejumlah katalis bakal menyokong indeks, seperti rupiah yang stabil dan euforia hajatan politik.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan karena pemilu terjadi di awal tahun yakni April, maka investor sudah dapat melihat siapa pemimpin yang terpilih dan melihat gambaran kebijakan yang akan diambil dalam masa kepemimpinannya.
Sektor telekomunikasi, perbankan dan konsumer masih akan tetap menarik di tahun 2019. Meskipun pada tahun 2018 kinerja sektor telekomunikasi lebih lesu, diperkirakan akan membaik di tahun ini. Mengingat tahun lalu ada aturan untuk meregistrasi ulang dan pembatasan penggunaan kartu SIM.
"Kalau infrastruktur juga berjalan, maka sumber pendanaan juga berasal dari perbankan. Consumer confident 2018 sudah cukup bagus, harapnnya 2019 juga bisa lebih baik. Meski berjalan lambat, pergerakan ekonomi terus bertumbuh," kata William, Kamis (3/1).
Ike Widiawati, Kepala Riset Oso Sekuritas mengatakan bahwa tahun politik 2019 akan lebih baik dibanding tahun 2018. Para calon akan memaparkan arah kebijakan sehingga memberikan resolusi bagaimana menghadapi tantangan-tantangan baik dari eksternal maupun dalam negeri.
"Pascapemilihan, ada harapan atau prospek yang bagus, sehingga ekspektasi pelaku pasar menjadi lebih baik. Karena ekspetasi tersebut, indeks juga ikut mengalami kenaikan," ujar dia.
Saham-saham yang sejalan dengan program pembangunan menjadi layak untuk diperhatikan seperti saham-saham sektor konstruksi Wijaya Karya (WIKA), Waskita Karya (WSKT), Adhi Karya (ADHI). Tahun pemilu juga dapat meningkatkan tingkat konsumsi sehingga akan ikut mendorong peningkatan kinerja industri dasar seperti Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan konsumer seperti Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan Unilever Indonesia (UNVR).
"Saat permintaan barang dari suatu emiten mengalami peningkatan, akan mendorong pendapatan perusahaan. Saat pendapatan perusahaan mengalami kenaikan, maka harga saham juga mengikuti valuasi dari perusahaan," ungkap Ike.
Adapun William merekomendasikan saham TLKM, EXCL, ISAT, INDF, ICBP, UNVR, HM Sampoerna (HMSP), Mayora Indah (MYOR), Kalbe Farma (KLBF), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News