kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis meramalkan pergerakan IHSG besok ditentukan stabilitas rupiah


Kamis, 03 Januari 2019 / 18:01 WIB
Analis meramalkan pergerakan IHSG besok ditentukan stabilitas rupiah
ILUSTRASI. Pembukaan perdagangan saham 2019


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,64% pada perdagangan hari kedua di tahun 2019. Kamis (3/1) IHSG bertengger di level 6.221 dengan volume perdagangan 10,84 miliar saham, dengan frekuensi 388.913 kali dan nilai transaksi Rp Rp 7,56 triliun.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah rilis data ekonomi pemerintah. Pada Rabu (2/1), pemerintah mengumumkan inflasi 2018 sebesar 3,13% atau lebih rendah dari target pemerintah 3,5%. Selain itu, belanja negara 2018 terserap 99,2%.

Menurut Yaki, penguatan rupiah terhadap dollar AS juga turut mewarnai pergerakan IHSG melaju ke zona hijau. Rupiah mengalami penguatan terhadap dollar menjadi Rp 14.417 per dollar AS dari sebelumnya Rp 14.458.

Yaki memprediksi, IHSG besok akan kembali melanjutkan penguatannya jika rupiah stabil. Selain itu, January effect masih  menjadi pendorong pergerakan IHSG besok Jumat (4/1). Yaki memprediksi, IHSG akan berada di level 6.168-6.295.

Sementara itu, Head of Research Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan memprediksi, IHSG besok cenderung terkoreksi. Penyebabnya adalah tekanan dari eksternal yang sudah mulai terlihat.

"Dari segi eksternal cenderung negatif, karena investor khawatir dengan pelemahan ekonomi China dan Amerika Serikat sebagai dampak dari perang dagang," katanya.

Dengan kondisi tersebut, Krishna menyarankan agar investor sebaiknya fokus di sektor yang tengah mendapatkan momentum positif seperti kontruksi dan infrastruktur. Namun ia menyarakan investor lebih ke jangka pendek sembari memerhatikan perkembangan sentimen global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×