kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham tambang dan konstruksi bangkit


Selasa, 30 Januari 2018 / 08:30 WIB
Saham tambang dan konstruksi bangkit


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah terus melaju. Saham yang kebanyakan berasal dari sektor pertambangan dan infrastruktur ini menjadi bahan bakar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Saham berkapitalisasi kecil dan menengah juga menjadi andalan beberapa indeks konstituen, seperti indeks IDX SMC Liquid, IDX SMC Composite, SMinfra18 serta indeks KOMPAS100. 

Dari 15 indeks konstituen di BEI, hanya enam indeks yang mencatatkan kinerja melampaui pertumbuhan IHSG. Posisi tiga besar ditempati IDX SMC Liquid, IDX SMC Composite, SMinfra18, dengan pertumbuhan masing-masing 11,67%, 8,59% dan 7,26% (ytd). Adapun IHSG tumbuh 5,11% di periode sama.

Saham penghuni ketiga indeks tersebut umumnya saham berkapitalisasi kecil dan menengah. Ketiga indeks itu bahkan melampaui kinerja saham yang masuk dalam indeks LQ45. Indeks yang berisi saham berkapitalisasi besar dan likuid ini hanya mencatatkan pertumbuhan 4,36% sejak awal tahun ini (ytd).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, indeks saham LQ45 seharusnya memiliki performa lebih bagus daripada IHSG. Namun, ia tak menampik pelaku pasar saat ini cenderung memburu saham small-mid cap.

Hal tersebut lantaran return yang dijanjikan lebih tinggi. "Ketika market agak mahal, orang-orang akan masuk ke saham small cap," ujar Hans, Senin (29/1).

Kepala Riset Trimegah Sekuritas Sebastian Tobing menambahkan, saham berkapitalisasi pasar besar saat ini mencatatkan price to earning ratio (PER) cukup tinggi. Sebagian saham tersebut memang masuk indeks LQ45.

Contohnya saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang memiliki PER 60,61 kali. Begitu pula saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan PER sebesar 48,36 kali.

Bandingkan dengan saham anggota IDX SMC Liquid yang memiliki PER jauh lebih rendah. PT Harum Energy Tbk (HRUM), misalnya, mencatatkan PER 15,80 kali. HRUM adalah salah salah satu top gainers IDX SMC Liquid, yang sudah mencetak return sebesar 65,85% (ytd).

Menurut Sebastian, kebangkitan harga saham berkapitalisasi rendah dan menengah tak hanya terjadi di Indonesia. Pasar regional pun menggambarkan ketertarikan pada saham small-mid cap. Hal tersebut dipicu kenaikan harga komoditas.

Penggerak indeks IDX SMC Liquid memang saham berbasis pertambangan. Selain HRUM, ada PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang TBk (ANTM), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sebagian lainnya adalah saham sektor konstruksi. "Sektor kedua yang naik kencang adalah konstruksi dan infrastruktur," ujar Hans.

Sepanjang tahun ini, Hans memprediksi indeks SMC Liquid terus melanjutkan penguatan dan melampaui pertumbuhan IHSG. Sebaliknya, kinerja indeks LQ45 tahun ini berpotensi di bawah IHSG.

Dia memprediksi IHSG pada tahun ini bergerak di rentang 6.700-6.800. Adapun Sebastian memperkirakan IHSG di level 6.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×