Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX Infrastruktur tercatat masih terkoreksi sejak awal tahun 2025. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks IDX Infrastruktur melemah 4,05% secara year to date (YtD) hingga awal Juli 2025.
Pelemahan indeks sektor infrastruktur ini lebih dalam dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 2,85% secara year to date (YtD).
Direktur BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo menilai, sektor infrastruktur belum akan pulih dalam waktu dekat.
Salah satu penyebabnya adalah pemotongan anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.891,7 di Pagi Ini (4/7), GOTO, BRIS, MBMA Jadi Top Gainers LQ45
“Dana pembangunan dialihkan ke program lain seperti makan bergizi gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih,” katanya saat ditemui Kontan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/7).
Laksono juga menyoroti bahwa suku bunga acuan belum cukup rendah untuk mendorong sektor ini secara optimal.
Analis Edvisor Profina Visindo Indy Naila mengatakan, penurunan IDX Infrastruktur secara YTD disebabkan oleh anggaran pemerintah untuk infrastruktur yang berkurang. Selain itu, ada tekanan juga dari daya beli yang belum sepenuhnya pulih serta tingginya harga material juga.
"Di indeks, masih ada pemberat dari emiten seperti WIKA. Kinerja TLKM juga mengalami pelemahan dari sisi kinerja keuangan," ujarnya kepada Kontan, Kamis (3/7).
Di semester II, kinerja IDX Infra bisa membaik jika ada penurunan suku bunga acuan dan pemulihan daya beli masyarakat.
"Namun, masih harus dipantau juga terkait alokasi APBN, nilai tukar rupiah dan dolar Amerika Serikat (AS), serta progres proyek pemerintah," paparnya.
Indy pun merekomendasikan akumulasi untuk TLKM dengan target harga Rp 3.100 per saham.
Selanjutnya: Bunga Deposito Bank Neo di Juli 2025, Tertinggi 8%
Menarik Dibaca: DPLK Bank Muamalat Syariah Bidik Nasabah Korporasi dan Individu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News