kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Saham sektor properti diprediksi makin membaik pasca pemilu


Selasa, 26 Februari 2019 / 19:23 WIB
Saham sektor properti diprediksi makin membaik pasca pemilu


Reporter: Yoliawan H | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor saham properti diprediksi makin membaik pasca pesta demokrasi yang akan berlangsung bulan April 2019. Selain itu, keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) di level 6% akan memberikan sentimen positif.

Jika merujuk data BI, pada bulan Desember 2018 lalu, secara keseluruhan kredit properti masih tumbuh 16,3% yoy. Sedangkan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) masih tumbuh 13,9% yoy. Pertumbuhan KPR masih baik di era suku bunga yang tinggi.

Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, ini membuktikan bahwa sektor properti di tahun 2019 ini sejatinya masih tumbuh. Selain itu, kebijakan pelonggaran loan to value oleh BI di rasa dapat meredam tingginya suku bunga.

“Ini sentimen positif untuk meningkatkan kinerja marketing sales khususnya dari KPR. Saat ini pelaku pasar masih wait and see. Pasca pemilu selesai sektor ini diprediksi terus melaju. BI tidak agresif akan membuat market lebih kondusif,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2).

Sekadar informasi, melihat data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan Selasa (26/2), sektor properti, real estate dan building construction masih tumbuh walaupun tipis 1,48% ytd. Kinerja ini masih di bawah pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,59% ytd.

Berbeda, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan justru menilai, tahun ini sektor properti masih akan sulit. Menurutnya era suku bunga saat ini masih cukup tinggi.
“KPR dan KPA memang terpengaruh. Ditambah lagi persaingan pengembang yang semakin ketat. Saya rasa masih berat tapi bukan berarti jelek,” ujar Dennies kepada Kontan.co.id.

Menurutnya, pelonggaran loan to value (LTV) kredit properti tidak terlalu berpengatruh. Kalaupun berdampak, kemungkinan akan terasa di kuartal III 2019. “Kuartal IV kemungkinan membaik sektor ini, kemungkinan juga kepastian pasca pemilu akan berdampak. Saya masih wait and see sektor ini,” ujar Dennies.

Nafan masih merekomendasikan saham-saham properti untuk dikoleksi awal tahun ini. Beberapa saham yang masih layak dicermati antara lain BSDE dengan target harga Rp 1.580 per saham, ASRI dengan target harga Rp 404 per saham, PWON dengan target harga Rp 820 per saham, SMRA dengan target harga Rp 1.240 per saham dan DILD dengan target harga Rp 356 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×