Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Asal tahu, memanasnya tensi antara Beijing dengan Washington tidak lepas dari dukungan AS yang menandatangani Undang-Undang HAM Hongkong.
“Perang dagang memanas kembali sehingga investor asing mengamankan dana mereka,” terang William kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).
Baca Juga: Waduh, IHSG turun lagi ke 5.942 pada Jumat pagi
Di sisi lain, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, aksi jual bersih ini akibat imbas pertumbuhan harga (price growth) secara year-to-date (ytd) yang mengakibatkan adanya penyeimbangan portofolio.
Penyeimbangan portofolio ini, kata Aria, dimaksudkan agar bobot emiten tersebut tidak mendominasi portofolio. Hal inilah yang menurutnya membuat saham-saham keuangan dan perbankan seperti BMRI, BBCA, BBNI, dan BBRI mengalami tekanan jual dalam sepekan ini.
Aria juga melihat, pembubaran enam produk reksadana salah satu Manajer Investasi (MI) bukan menjadi salah satu penyebab tingginya aksi jual bersih dalam minggu ini.
Baca Juga: Pasar saham global tertekan rencana pembalasan China
“Salah satu MI yang enam reksadananya dibubarkan bukan perusahaan asing, jadi lebih banyak investor domestik,” ujar Aria saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/11).