Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham global tertahan setelah China mengatakan akan membalas legislasi Amerika Serikat (AS) yang mendukung demonstran Hong Kong. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan bentuk respons China.
Kemarin, Wall Street tutup karena liburan Thanksgiving. Dalam tiga hari perdagangan berturut-turut sebelum libur, tiga indeks utama AS mencatat rekor tertinggi.
Sedangkan di Eropa, Euro Stoxx turun 0,23%. FTSE 100 pun turun 0,18%. Indeks DAX di Jerman turun 0,31%. Harapan kesepakatan dagang yang menurun antara AS dan China mengangkat yield obligasi Jerman bertenor 10 tahun ke level terendah sejak 1 November. Safe haven yen pun naik dari level terendah dalam enam bulan terakhir.
Baca Juga: IHSG turun ke bawah 6.000, apa kata analis?
Di Asia Pasifik, hanya bursa saham India dan Australia yang menguat pada perdagangan kemarin. Sementara IHSG tergerus hingga 1,16% ke 5.953,06.
Legislasi AS yang mengancam adanya sanksi pelanggaran hak asasi manusia dan akan melindungi otonomi Hong Kong, memicu China untuk memperingatkan langkah pembalasan. "Pasar hanya sedikit bereaksi karena belum ada detail pembalasan," kata Ken Odeluga, market analyst City Index.
Odeluga menambahkan, pasar saham akan cenderung berhati-hati dalam beberapa waktu ke depan.
Baca Juga: IHSG tertekan dalam, sebaiknya trading atau investasi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News