CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Saham-saham yang diobral asing ini menarik dikoleksi, berikut rinciannya


Jumat, 29 November 2019 / 20:30 WIB
Saham-saham yang diobral asing ini menarik dikoleksi, berikut rinciannya
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerakkan saham emiten di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (28/11). BEI menargetkan total efek yang akan tercatat di 2020 sebanyak 76 efek dan nilai transaksi harian saham sebesar Rp 9,5 triliun.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 1,45%. Pelemahan IHSG ini dipicu aksi jual investor asing yang mencatat net sell sebesar Rp 2,67 triliun di semua pasar dalam sepekan.

Bahkan pada penutupan perdagangan hari Jumat (29/11) saat IHSG rebound 0,99% ke level 6.011,83, investor asing masih konsisten mengobral saham domestik senilai  219,82 miliar.

Baca Juga: IHSG nyaris naik kembali ke level 6.000 pada akhir perdagangan sesi I

Mulai dari saham perbankan, saham consumers goods, hingga saham telekomunikasi dan media menjadi saham yang ‘dibuang’ asing selama sepekan.

Setidaknya terdapat 10 saham yang mencatatkan net sell tertinggi selama sepekan, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Saham PT Astra International Tbk (ASII).

Ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), hingga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, aksi jual bersih utamanya terhadap saham blue chips tidak terlepas dari kekhawatiran resesi ekonomi akibat memanasnya kembali perang dagang antara China dengan AS.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Jumat (29/11)



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×