kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham-saham mover perbankan terbang


Jumat, 14 Juni 2013 / 15:52 WIB
Saham-saham mover perbankan terbang
ILUSTRASI. Di awal pekan pertama 2022, harga beberapa cryptocurrency, termasuk Uniswap dan Aave, mencetak untung besar.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham-saham big cap perbankan menjadi saham yang paling banyak dikoleksi investor hari ini (14/6). Berdasarkan data RTI, pada pukul 15.43, terdapat sejumlah saham mover perbankan yang turut menyumbang kenaikan pada indeks.

Salah satunya adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang naik 7,3% menjadi Rp 9.550. Selain itu, ada pula saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 6,18% menjadi Rp 4.725.

Kenaikan juga dialami oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik 6,45% menjadi Rp 9.900. Lalu ada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang naik 5,41% menjadi Rp 7.800.

Aksi beli saham-saham perbankan terjadi setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 6% kemarin (13/6). Ini berarti otoritas mengakhiri era bunga 5,75% selama 16 kali berturut-turut. Terakhir, BI menurunkan BI rate pada 9 Februari 2012 dari 6% menjadi 5,75%.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs menjelaskan, suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing tetap sebesar 4,25% dan 6,75%.

"Kami melihat langkah BI meningkatkan BI rate sebagai persiapan menghadapi kenaikan inflasi pasca kenaikan harga BBM yang direncanakan akan diumumkan dalam waktu dekat ini. Sebelumnya BI juga telah mengambil antisipasi untuk jangka pendek dengan menaikkan FASBI rate dari 4% menjadi 4,25%," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Dia juga melihat, dengan target inflasi pemerintah yang berada dikisaran 7%, dengan asumsi kenaikan harga BBM, masih ada kemungkinan BI rate dan FASBI rate akan naik pada periode mendatang. "Sepertinya FASBI rate masih lebih dipilih untukĀ  ditingkatkan ke depannya mengingat gap antara FASBI rate denga BI rate masih sebesar 2%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×