kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham-saham LQ45 jeblok, simak rekomendasi berikut


Selasa, 03 Agustus 2021 / 07:35 WIB
Saham-saham LQ45 jeblok, simak rekomendasi berikut


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sementara Regina menilai, dalam jangka panjang para investor bisa memanfaatkan penurunan dari harga saham emiten LQ45 sebagai momentum beli atau cicil beli. Sebab, harganya yang sebenarnya relatif murah jika dilihat berdasarkan price to earning (PE) ataupun  price to book value (PBV) yang masih cenderung berada di bawah rata-rata.

Meksipun secara teknikal beberapa saham tersebut masih dalam fase downtrend bahkan belum ada tanda-tanda teknikal rebound, potensi pembalikan arah tetap ada. Prospek kinerja juga cukup baik, terutama untuk saham-saham berbasis komoditas seperti batubara, timah, nikel serta CPO. Kenaikan harga komoditas yang cukup tinggi berpotensi mendorong kenaikan harga saham emitennya juga.

Dus, Regina merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham berbasis komoditas timah dan nikel seperti PT Timah Tbk (TINS) dengan level resistance Rp 1.770–Rp 1.870 dan level support Rp 1.650. Sementara saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan level resistance Rp 2.770-Rp 2.845 dan level support Rp 2.500.

Di sektor tambang batubara, Regina merekomendasikan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan level resistance Rp 2.230-Rp 2.300 dan level support Rp 2.090, serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan level resistance Rp 1.280–Rp 1.300 dan level support Rp 1.240 per saham.

Baca Juga: Saham kelas kakap jeblok, bursa digerakkan saham-saham small-mid caps

Sementara Robertus mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp 37.500 dan beli saham BMRI dengan target harga Rp 7.350.

Robertus  juga merkomendasikan beli saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan target harga Rp 1.080. Saham BRPT diperdagangkan pada valuasi yang cukup murah, hanya 8,0/7,4 kali dari rasio enterprise value (EV)/EBITDA 21F/22F-nya, dibandingkan dengan perusahaan petrokimia/geothermal global lainnya yang saat ini diperdagangkan pada rata-rata 10,8/10,3 kali dari rasio EV/EBITDA-nya.

Baca Juga: Saham Lapis Dua Jadi Pencetak Kenaikan Harga Tertinggi di Juli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×