Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten papan atas alias blue chip mulai kembali bangkit. Hal itu tercermin dari pergerakan indeks paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni indeks LQ45.
Sepanjang tahun ini, indeks LQ45 menguat 2,22% ke level 957,97 per Jumat (15/12). Namun laju indeks LQ45 masih di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 4,97%.
Hal itu terutama disebabkan melesatnya emiten milik Grup Barito.Misalnya saham BREn yang melesat 848,72% sejak melantai di BEI.
Baca Juga: Ini 4 Saham Blue Chip Murah Untuk Menyambut Window Dressing
Market Cap BREN juga berada di urutan kedua dan nyaris menyalib BBCA.Karena itu, pergerakan saham BREN maupun CUAN bisa memengaruhi IHSG.
Kendati begitu, nampaknya investor asing mulai melirik saham-saham blue chip yang sudah matang.
Robertus Hardy, Head of Research Mirae Asset Sekuritas melihat, IHSG berpeluang mengalami window dressing terutama pada beberapa saham blue chip.
Dan saat ini masih ada sejumlah saham unggulan yang masih memiliki valuasi cukup menarik untuk dilirik.
Adapun saham pilihan Mirae Asset Sekuritas jatuh pada ASII, TLKM, EXCl, AKRA.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham LQ45 yang Berpotensi Terkena Window Dressing
Saham TLKM memiliki price earning ratio (PER) yang makin mendekati level Maret 2020.
Valuasi TLKM membaik setelah turun tajam. EXCL punya price book value (PBV) sudah turun bawah satu kali. Sedangkan PER AKRA stagnan.
Saham pilihan Nico yakni BBCA, target Rp 10.327, BBRI di Rp 6.350 dam BBNI di Rp 5.751.
Sementara target BMRI di Rp 6.802, AMRT di Rp 3.389, INDF di Rp 8.178 dan ICBP Rp 13.620.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News