kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Saham PTBA dan ADRO jadi top picks di sektor batubara, simak ulasannya


Minggu, 16 Mei 2021 / 17:53 WIB
Saham PTBA dan ADRO jadi top picks di sektor batubara, simak ulasannya
ILUSTRASI. Saham PTBA dan ADRO jadi top picks di sektor batubara, simak ulasannya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga komoditas batubara masih terus membara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak Juli 2021 telah berada di level US$ 99,4 per ton pada perdagangan Jumat (14/5).

Bahkan, harga batubara sempat menembus di atas level US$ 100, tepatnya pada level US$ 102,55 per ton pada perdagangan Kamis (13/5).

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Michael Filbery memperkirakan, harga acuan batubara tahun ini akan berada di rentang US$ 75,0 per ton. Salah satu sentimen datang dari larangan China atas impor batubara asal Australia. Kebijakan ini telah mengurangi ketersediaan batubara berkalori menengah  sehingga menjadi katalis positif bagi pasar batubara Indonesia.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kawasan Asia tahun ini yang didukung dengan masifnya program vaksinasi diperkirakan bakal mendongkrak permintaan sumber energi, salah satunya batubara.

Baca Juga: Penjualan batubara Harum Energy (HRUM) turun 13,4% pada kuartal I 2021

Michael menyebut, tahun ini China juga diprediksi masih akan mengalami ketatnya pasokan batubara. Mengutip dari China Electricity Council (CEC), konsumsi listrik tahun ini diperkirakan naik 7%-8% dibanding tahun 2020.

Sentimen tambahan datang dari kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang meningkatkan target produksi batubara tahun ini, dari sebelumnya 550 juta ton menjadi 625 juta ton.

“Selisih kenaikan 75 juta ton digunakan untuk pasar ekspor. Kebijakan pemerintah tersebut sudah tepat seiring dengan pemulihan ekonomi di pasar eskpor batubara Indonesia, yang akan meningkatkan permintaan batubara,” terang Michael kepada Kontan.co.id, Jumat (14/5).

Di sisi lain, tsunami Covid-19 yang terjadi di India dapat memangkas prospek pertumbuhan permintaan batubara di India tahun ini. Potensi penurunan ini karena aktivitas ekonomi sebagian besar terkendala masifnya penularan Covid-19 di Negara Anak Benua tersebut. 

Saham pilihan

Baca Juga: Pendapatan dan laba PTBA tertekan, simak rekomendasi analis



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×