Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatatkan volume penjualan 0,8 juta ton batubara sepanjang kuartal pertama 2021. Realisasi ini naik hampir dua kali lipat dari volume penjualan pada kuartal keempat 2020, namun 13,4% lebih rendah dari volume penjualan pada kuartal pertama 2020.
Sementara itu, HRUM memproduksi 0,8 juta ton batubara dalam tiga bulan pertama tahun 2021 atau 28,8% lebih tinggi dari batubara yang diproduksi pada kuartal keempat 2020 yang hanya 0,6 juta ton. Secara tahunan, volume produksi HRUM menurun 8,5% dari sebelumnya sebesar 0,9 juta ton di kuartal pertama 2020.
Mengutip keterangan resmi, manajemen HRUM mengatakan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) selama kuartal pertama 2021 meningkat 38,2% secara triwulanan menjadi US$ 65,1 per ton dari sebelumnya hanya US$ 47,1 per ton pada kuartal keempat 2020.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ASP batubara Harum Energy juga mengalami peningkatan 7,6% dari sebelumnya US$ 60,5 per ton pada kuartal pertama 2020.
Baca Juga: Pendapatan Harum Energy (HRUM) turun namun laba naik di kuartal I 2021
Kombinasi ASP dan volume penjualan yang lebih tinggi menghasilkan pendapatan sebesar US$ 57,1 juta pada kuartal pertama 2021, atau naik 163,3% dari pendapatan di kuartal keempat 2020. Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan HRUM menurun 6,7%.
“Penurunan pendapatan sebagian besar disebabkan oleh volume penjualan yang lebih rendah. Namun, pendapatan yang lebih rendah secara tahunan diimbangi oleh biaya penjualan yang jauh lebih rendah,” tulis manajemen Harum Energy.
Pada kuartal pertama, HRUM mencatat perubahan nilai sebesar US$ 7,4 juta dalam nilai wajar investasinya, terutama yang berasal dari penyertaan HRUM pada saham Nickel Mines Limited (NIC).
Pada periode yang sama, HRUM juga menerima dividen tunai sebesar US$ 1,8 juta dari penyertaannya di saham NIC.
Dus, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal pertama 2021 mencapai US$ 17,6 juta, atau 47,1% lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Namun, laba bersih ini melejit 2044,4% dari laba bersih yang diperoleh pada kuartal yang sama sebelumnya yang hanya US$ 0,8 juta.
Selanjutnya: Sederet emiten batubara membuka opsi untuk mengerek target produksi tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News