kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham poultry CPIN dan JPFA menguat, ini yang jadi faktor pendukungnya


Kamis, 24 Oktober 2019 / 05:15 WIB
Saham poultry CPIN dan JPFA menguat, ini yang jadi faktor pendukungnya
ILUSTRASI. Distribusi DOC: Peternak memberi makan Day Old Chick (DOC) di kandangnya di kawasan Bogor, Jawa Barat, Senin (14/10). Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) meminta Pemerintah tegas mengatur distribusi DOC, 50% untuk perusahaan integrasi dan afilia


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham poultry seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menguat beberapa waktu ke belakang.

Berdasarkan data RTI, harga saham CPIN pada rabu (23/10) menguat 2,68% ke Rp 6.700 per saham. Tidak hanya mengokohkan diri di top daily movers, CPIN juga masuk dalam kategori top movers saham sepanjang bulan Oktober 2019. Bulan ini, harga saham CPIN sudah menguat 25,2%.

JPFA pun menunjukkan kenaikan harga saham. Rabu (23/10), harga saham JPFA menguat 5,44% ke level Rp 1.745. Sepekan terakhir harga saham JPFA sudah menguat 10,44%. Sebulan ke belakang, harga saham JPFA menguat 19,11%.

Baca Juga: Kinerja tetap ciamik, saham-saham ini mampu menahan laju penurunan IHSG pada Oktober

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia menyebut, kenaikan harga saham emiten poultry didukung oleh permainan supply dan demand. Oleh karena itu, sentimen yang berhasil menggerakan harga saham dua emiten poultry ini hanya bersifat jangka pendek.

“Kenaikannya ini didorong sentimen supply day old chicken (DOC). Sebelumnya DOC sempat oversupply hingga Kementerian mengarahkan untuk mengurangi DOC dengan cara menarik telur tetas fertil sehingga supply berkurang maka mendorong kenaikan harga,” kata Cathy, Rabu (23/10).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan, harga saham emiten poultry ini juga didorong oleh aksi beli asing dalam jumlah besar yang memicu kenaikan harga saham CPIN maupun JPFA. William menilai, aksi akumulasi beli terjadi karena harga saham dua emiten ini sebelumnya sudah terdiskon parah dari harga tertinggi.

Baca Juga: Aturan ayam akan diperketat, begini prospek emiten poultry

William melihat, prospek kedua saham ini masih menarik hingga akhir tahun nanti. Dia menambahkan, saat ini waktu yang tepat jika investor hendak melakukan akumulasi beli pada saham-saham emiten poultry.

Cathy merekomendasikan untuk mengakumulasikan JPFA di level Rp 1.750 untuk jangka pendek. Sementara William merekomendasikan untuk mengakumulasikan saham JPFA dengan target Rp 2.000–Rp 2.500 dan untuk CPIN Rp 7.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×