Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melompat tinggi 34,51% ke harga Rp 152 pada Selasa (5/7). Saham emiten Group Salim ini terdongkrak aksi akuisisi 40% saham jalan tol layang Jakarta - Cikampek dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat harga saham META menguat signifikan diiringi dengan volume pembelian yang cukup besar. Namun secara historis, pelaku pasar juga perlu memperhatikan volume META yang kecil.
Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi para investor, meskipun stochastic dan MACD menunjukkan golden cross dan lanjutan penguatan. Area support yang bisa dicermati ada di Rp 141.
"Investor dapat melakukan trading buy pada META terlebih dulu," kata Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/7).
Baca Juga: Saham Nusantara Infrastructure (META) Meroket Hingga 34,51%, Ini Penyebabnya
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menambahkan, peluang bagi META untuk tumbuh secara bisnis masih terbuka lebar mengingat jalan tol yang diakuisisi sangat strategis dan punya potensi besar.
Terlebih, konglomerasi Grup Salim juga memiliki portofolio bisnis dan manajemen yang apik. William memandang saham META masih bisa dilirik, namun pelaku pasar perlu berhati-hati.
"Mengingat harga naik secara ekstrim, ada baiknya bila ingin membeli saham META dilakukan secara bertahap," pungkas William.
Sebagai informasi, JSMR melakukan divestasi atas kepemilikan saham Jasa Marga di PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)
Divestasi 40% dari total 80% saham Jasa Marga kepada PT Marga Utama Nusantara (MUN) saat ini memasuki tahap penandatanganan conditional sale and purchase agreement of shares (CSPA) yang telah dilakukan pada Kamis (30/6).
Penyelesaian transaksi masih akan bergantung pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana yang diatur dalam CSPA. Penandatanganan CSPA merupakan langkah awal dan wujud komitmen kerja sama strategis antara Jasa Marga dan MUN dalam pengusahaan Jalan Layang MBZ, melalui PT JJC sebagai Badan Usaha Jalan Tol yang mengelola.
Mengutip website Nusantara Infrastructure, MUN merupakan unit usaha strategis yang menjadi perusahaan induk dari dua anak perusahaan, satu perusahaan asosiasi, dan satu anak perusahaan tidak langsung dalam pengelolaan jalan tol, yaitu PT BSD, PT BMN, PT JTSE, dan PT JLB.
Merujuk pemberitaan insight.kontan.co.id, saham JCC yang diakuisisi MUN dari Jasa Marga sebanyak 2.265.778 dengan harga transaksi sebesar Rp 1.778.638,51 per saham. Dengan demikian, total nilai transaksi akuisisi 40% saham JCC sebesar Rp 4,03 triliun.
Berdasarkan perjanjian, MUN akan memberikan tambahan imbalan atas akuisisi sebesar Rp 359 miliar yang harus dibayarkan sesuai dengan tingkat target penyesuaian tarif yang telah disepakati sebelumnya dengan tanggal long-stop pada 13 Desember 2024.
Dengan asumsi tambahan yang dibayarkan, maka harga transaksi akan disesuaikan menjadi Rp 1.937.082,98 per saham. Sehingga total nilai transaksi akuisisi menjadi Rp 4,39 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News